RAMALLAH (jurnalislam.com)– Komite Tinggi Presiden Urusan Gereja di Palestina menuduh Israel tengah melancarkan kampanye sistematis untuk menghapus keberadaan umat Kristen di Tanah Suci. Tuduhan itu disampaikan melalui surat resmi kepada para pemimpin Kristen global pada Jumat (15/8/2025).
Dalam surat tersebut, komite menyoroti meningkatnya serangan terhadap gereja-gereja di Palestina, termasuk serangan langsung terhadap Patriarkat Ortodoks di Yerusalem.
“Serangan ini merupakan bagian dari kebijakan sistematis yang bertujuan menghancurkan keberadaan umat Kristen yang autentik di Palestina dan melucuti tanah dari lembaga-lembaga keagamaan bersejarahnya,” bunyi pernyataan itu.
Komite juga mengungkapkan bahwa tanah milik Gereja Ortodoks di sekitar Biara Santo Gerasimus di Deir Hijleh, dekat Yerikho, menjadi sasaran perluasan permukiman Israel. Sejak Oktober 2023, pos-pos ilegal baru didirikan di wilayah tersebut, yang menurut komite, “mengancam langsung karakter historis dan sakralnya.”
Ramzi Khouri, Ketua Komite Presiden Tinggi untuk Urusan Gereja sekaligus anggota Komite Eksekutif PLO, menegaskan bahwa langkah-langkah Israel tersebut merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk mengubah identitas Yerusalem.
“Upaya ini bertujuan menghapus karakter agama dan budaya kota serta pada akhirnya menyingkirkan keberadaan Palestina di Yerusalem,” ujarnya.
Selain itu, otoritas Israel disebut telah membekukan rekening bank Patriarkat dan mengenakan pajak yang dinilai melumpuhkan. Kebijakan tersebut, menurut komite, “sangat mengancam kemampuan Gereja untuk menyediakan layanan spiritual, kemanusiaan, dan komunitas.”
Komite juga mengecam tekanan Israel terhadap gereja-gereja bersejarah di Yerusalem agar membayar pajak, sembari mengizinkan pemukim Israel mengambil alih properti milik gereja. Diamnya komunitas internasional dan gereja-gereja dunia disebut sebagai “lampu hijau bagi kelanjutan tindakan opresif ini.”
“Melindungi gereja-gereja Palestina adalah tanggung jawab kolektif dan amanah bersejarah,” tegas komite.
Serangan Israel terhadap gereja di Gaza turut memperkuat tudingan tersebut. Pada Juli lalu, serangan ke Gereja Keluarga Kudus menewaskan tiga orang, termasuk seorang petugas kebersihan berusia 60 tahun dan seorang perempuan berusia 84 tahun, serta melukai beberapa orang, termasuk pastor paroki. Israel juga disebut menargetkan Gereja Baptis Gaza dan Gereja Saint Porphyrius. (Bahry)
Sumber: TNA