Ratusan Warga Israel Demo di Tel Aviv, Tuntut Akhiri Perang Gaza dan Pulangkan Sandera

Ratusan Warga Israel Demo di Tel Aviv, Tuntut Akhiri Perang Gaza dan Pulangkan Sandera

TEL AVIV (jurnalislam.com)โ€” Ratusan warga Israel menggelar aksi demonstrasi di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada Selasa malam (5/8/2025), menuntut diakhirinya perang di Gaza dan pemulangan para sandera yang masih ditahan oleh kelompok Hamas.

Laporan Channel 12 Israel menyebutkan, para demonstran memblokir Jalan Raya Ayalon jalur utama yang melewati kompleks kementerian dengan membakar ban sebagai bentuk protes.

Dalam aksi tersebut, tampak pula sejumlah keluarga dari sandera Israel yang ikut bergabung untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang terus melanjutkan agresi militer di Gaza.

Aksi protes ini berlangsung di tengah mandeknya upaya perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Pekan lalu, Israel dilaporkan menarik diri dari pembicaraan tidak langsung di Doha karena perbedaan pandangan terkait beberapa isu krusial, seperti:
– Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza
– Penghentian permanen perang
– Pembebasan tahanan Palestina
– Mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan

Hamas, dalam beberapa pernyataannya, menyatakan kesediaan untuk membebaskan semua sandera Israel secara bersamaan dengan imbalan gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel, serta pembebasan ribuan tahanan Palestina.

Namun, oposisi Israel dan sejumlah keluarga sandera menuding Netanyahu menghalangi tercapainya kesepakatan penuh demi mempertahankan perjanjian parsial. Mereka menilai langkah ini dilandasi kepentingan politik, agar koalisi sayap kanan dalam pemerintahannya tidak runtuh akibat keputusan untuk menghentikan perang.

Pemerintah Israel memperkirakan masih ada sekitar 50 warga negaranya yang ditahan di Gaza, dengan sekitar 20 orang diyakini masih hidup. Di sisi lain, Israel menahan lebih dari 10.800 warga Palestina banyak di antaranya, menurut kelompok hak asasi manusia, mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis di dalam penjara.

๐—ฆ๐—ฒ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฟ๐˜‚๐˜๐—ฎ๐—น ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ง๐˜‚๐—ฑ๐˜‚๐—ต๐—ฎ๐—ป ๐—š๐—ฒ๐—ป๐—ผ๐˜€๐—ถ๐—ฑ๐—ฎ

Sejak 7 Oktober 2023, militer Israel melancarkan agresi besar-besaran ke Jalur Gaza. Lebih dari 61.000 warga Palestina tewas, hampir separuh di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan tersebut juga menghancurkan infrastruktur dan memicu krisis kemanusiaan, dengan wilayah tersebut kini berada di ambang kelaparan.

Pada November tahun lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Selain itu, Israel kini juga menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang berlangsung di Gaza. (Bahry)

Sumber: AA

Bagikan