WASHINGTON (jurnalislam.com)- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat (18/7/2025) menyatakan bahwa sepuluh sandera tambahan akan segera dibebaskan dari Gaza. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait waktu maupun identitas para sandera tersebut.
Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri jamuan makan malam bersama para anggota parlemen di Gedung Putih. Dalam kesempatan itu, Trump memuji kerja keras utusan khususnya, Steve Witkoff, dalam upaya mediasi pembebasan sandera.
“Kami telah berhasil memulangkan sebagian besar sandera. Kami akan segera membebaskan 10 sandera lagi, dan kami berharap dapat menyelesaikannya dengan cepat,” ujar Trump.
Saat ini, negosiator dari Israel dan Hamas tengah melangsungkan putaran terbaru perundingan gencatan senjata di Doha, Qatar, yang telah berlangsung sejak 6 Juli. Perundingan tersebut membahas proposal gencatan senjata selama 60 hari yang didukung oleh Amerika Serikat.
Proposal itu mencakup pembebasan 10 tawanan yang masih berada di Gaza, beserta pengembalian jenazah 18 orang lainnya, secara bertahap selama masa gencatan senjata. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sejumlah warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara mereka.
Seorang juru bicara sayap bersenjata Hamas pada Jumat mengatakan bahwa kelompoknya mendukung tercapainya gencatan senjata sementara dalam perang Gaza. Namun, ia menegaskan bahwa Hamas dapat kembali menuntut kesepakatan paket penuh apabila negosiasi saat ini tidak menghasilkan kesepakatan final.
Perang yang telah berlangsung selama lebih dari 21 bulan itu telah menewaskan lebih dari 58.600 warga Palestina, mayoritas adalah warga sipil, menurut otoritas kesehatan di Jalur Gaza.
Upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera terus dilakukan di tengah tekanan internasional dan memburuknya kondisi kemanusiaan di wilayah Gaza. (Bahry)
Sumber: TNA