AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Serangan bom Imarah Islam Afghanistan (Taliban) dari divisi pencari syahid yang menargetkan gedung Directorate 10 milik lembaga intelijen terkenal (NDS) kemarin di klaim oleh rezim Kabul dengan jatuhanya korban sipil, namun dengan sigap Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, membantahnya, lansir Al Emarah News, Rabu (20/04/2016).
Inilah penjelasan jubir Taliban terkait serangan tersebut:
Gedung Directorate 10 – mengingat keamanannya yang utama – dibangun di daerah tanpa bangunan atau gerakan sipil di dekatnya. Gedung tesebut menjadi target serangan mujahid dan serangan terjadi dari arah dimana warga sipil tidak bisa masuk sementara seluruh daerah juga merupakan bagian dari badan intelijen. Serangan itu hanya menghancurkan bangunan Directorate 10 yang ditargetkan, membunuh para pekerja departemen tersebut di dalam ruang kerja mereka, yang gambar-gambarnya kemudian dipublikasikan secara online. Namun karena kekuatan ledakan, jendela bangunan yang terletak dalam jarak yang jauh juga hancur – dan sangat disayangkan secara tidak disengaja melukai beberapa orang meskipun hanya luka ringan.
Menyusul insiden itu, organ-organ musuh mengedarkan beberapa foto yang ternyata bukan berasal dari peristiwa tersebut atau dalam beberapa kasus bahkan tidak berasal dari Afghanistan.
Aparat keamanan Kabul – khususnya badan intelijen mereka yang terkenal brutal – adalah target utama kami setelah penyerbu asing. Kemarin Mujahidin cukup berhasil menghilangkan target mereka dan memberi hukuman yang dibenarkan untuk menjamin pasukan liar yang berbasis di dalam gedung.
Musuh sekarang berusaha untuk menyembunyikan kerugian dengan mengklaim jumlah korban sipil yang tinggi maka dalam keadaan panik, mereka segera mengedarkan foto-foto korban sipil dari Irak dan Suriah. Hal ini sendiri adalah bukti bahwa tidak ada korban sipil kemarin dan jika ada, pasti mereka akan menerbitkan lebih banyak gambar.
Warga sipil terus dibunuh dan ditargetkan oleh Amerika dan antek-antek mereka setiap hari, perempuan dan anak-anak tewas oleh serangan gabungan AS-Afghanistan di kabupaten Kharwar provinsi Logar beberapa hari sebelumnya dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
Fakta yag terjadi bahwa beberapa organisasi yang disebut membela hak asasi manusia dan berperikemanusiaan hanya selektif mengutuk serangan Mujahidin namun menutupi kekejaman Amerika dan antek-antek mereka yang dilakukan terang-terangan, jelas menunjukkan bahwa mereka menggunakan insiden tersebut bukan karena kemanusiaan tapi karena mereka dieksploitasi sebagai materi propaganda untuk menjelekkan Imarah Islam Afghanistan.
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan
Zabihullah Mujahid
13/07/1437 Hijriah Imlek 20/04/2016 Masehi
Deddy | Alemarah | Jurnalislam