SURIAH (Jurnalislam.com) – Raja Yordania Abdullah bertemu dengan Mossad di Amman untuk membahas intervensi militer Rusia di Suriah, menurut laporan yang dirilis Jumat (26/03/2016) oleh situs berita Middle East Eye (MEE).
Situs berita ini mengatakan bahwa laporan mereka tersebut didasarkan pada percakapan yang disaksikan oleh MEE pada 11 Januari antara anggota Kongres Amerika dan Raja Yordania selama kunjungannya ke Washington – Laporan itu muncul setelah konfrontasi udara berlangsung di perbatasan Suriah selatan antara pasukan Rusia serta F-16 Israel dan Yordania, Middle East Eye mengungkapkan.
Laporan itu tidak menyebutkan tanggal pertemuan antara Abdullah dan kepala badan intelijen Israel.
Jet Rusia dilaporkan berada pada misi lingkup pertahanan Israel di sekitar perbatasan dengan negara tetangga Suriah.
"Kami melihat pesawat Rusia terbang ke bawah, tapi mereka bertemu dengan F-16 Israel dan Yordania, keduanya bersama-sama berada di wilayah udara Israel dan Yordania," Abdullah mengatakan seperti dikutip Middle East Eye.
Menurut laporan itu, insiden tersebut berakibat meningkatnya manuver trilateral antara Yordania, Israel dan Rusia dengan Israel meminta Raja Yordania untuk berbicara meminta dia melakukan komunikasi dengan Rusia. Sebelum memperluas komunikasi ke Moskow, Abdullah diduga bertemu dengan kepala Mossad di ibukota Yordania.
"Kami membahas ide tentang bagaimana untuk menjaga Rusia tetap berada di tempat mereka," raja dilaporkan mengatakan kepada para politisi AS.
Abdullah mengatakan bahwa Jordan dan Rusia kemudian menyepakati perbatasan alami: "Yordania mengatakan kepada Rusia bahwa kita ingin menghapus Jabhah Nusrah," katanya mengacu pada afiliasi al-Qaeda di Suriah."
Rusia bertanya, “apakah Yordania akan memberi Rusia posisi untuk menyerang mereka (Jabhah Nusrah)?” tapi Abdullah menolak, karena kuatir akan dijadikan alasan untuk menyerang FSA (Tentara Pembebasan Suriah di dukung AS/Barat) juga di sana."
Pada tanggal 14 Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin membuat pengumuman mengejutkan bahwa ia menarik sebagian pasukannya dari Suriah.
Perlu dicatat bahwa kepala Mossad yang baru, Yossi Cohen, menjabat pada awal Januari, oleh karena itu tidak jelas apakah ia adalah kepala intelijen yang hadir di pertemuan Israel dengan Raja Yordania yang dilaporkan tersebut, atau kepala Mossad sebelumnya, Tamir Pardo.
Israel dan Yordania mempertahankan hubungan dekat dalam hal keamanan, dan beberapa bulan yang lalu pesawat dari angkatan udara kedua negara terbang bersama dalam manuver bersama yang diselenggarakan di Amerika Serikat.
Deddy | MEE | Jurnalislam