ARAB SAUDI (Jurnalislam.com) – Menteri Dalam Negeri beberapa negara Arab pada hari Rabu (02/03/2016) mengutuk dan menyesalkan "praktik dan tindakan ekstrim kelompok teroris Hizbullah untuk mengacaukan keamanan dan perdamaian di beberapa negara Arab."
Seperti yang dilansir Al Arabiya News Channel, Kamis (03/03/2016) laporan tersebut mengikuti "Deklarasi Tunis" yang dikeluarkan pada akhir sesi ke-33 Dewan Uni Menteri Dalam Negeri di ibukota Tunisia.
Deklarasi tersebut menegaskan kembali kecaman terhadap "terorisme bentuk atau sumbernya dan semua tindakan terorisme, termasuk yang diarahkan terhadap etnis dan sektarian minoritas." Deklarasi ini juga mengecam tindakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstremis dan milisi sektarian.
Negara-negara Teluk, pada hari Rabu menyatakan Syiah Hizbullah Libanon seorang kelompok "teroris", dalam langkah pertempuran terbaru melawan organisasi Syiah yang mendukung rezim Nushairiyah Assad.
Enam anggota Gulf Cooperation Council mengambil tindakan terhadap anggota Syiah Hizbullah karena "tindakan bermusuhan dari milisi yang merekrut orang-orang muda (dari Teluk) untuk aksi teroris," kata Sekretaris Jenderal GCC Abdullatif al-Zayani dalam sebuah pernyataan.
Negara-negara Teluk telah mengambil serangkaian tindakan terhadap Syiah Hizbullah sejak Arab Saudi bulan lalu menghentikan program pendanaan perlengkapan militer Prancis ke Beirut senilai $ 3.000.000.000.
Syiah Hizbullah didukung oleh Republik Syiah Iran, yang hubungannya dengan Arab Saudi telah memburuk tahun ini. Keduanya di sisi yang berlawanan dalam perang di Suriah dan Yaman.
Deddy | Alarabiya | Jurnalislam