INTERNASIONAL(Jurnalislam.com)–Menjelang liburan musim panas di Eropa, negara-negara yang secara tradisional menjadi tujuan utama wisatawan Eropa mulai melakukan pelonggaran sejak hari Senin, 25 Mei 2020. Namun tetap ada aturan menjaga jarak. Bagaimana kondisi di negara-negara itu, dan bagaimana aturan jaga jarak ditaati dan diawasi? Inilah ringkasan dari tiga negara.
Warga Yunani sekarang sudah diizinkan mengunjungi pulau-pulau wisata Yunani dengan kapal feri. Yunani sudah memulai musim liburan musim panas tiga minggu lebih awal dari biasanya. Peraturan jarak sosial dan pembatasan jumlah penumpang diberlakukan pada feri untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sejak pandemi Covid-19 melanda Yunani, perjalanan ke pulau-pulau wisata pada umumnya dilarang. Namun karena tingkat infeksi di negara itu terus menunjukan penurunan, pemerintah Yunani sekarang membolehkan warganya yang tidak berada di bawah karantina untuk melakukan perjalanan feri.
Tetapi wisatawan asing masih belum diizinkan melakukan perjalanan wisata sampai 15 Juni 2020. Sementara itu,restoran dan cafe sudah dibolehkan beroperasi, dengan menaati aturan jarak sosial.
Italia mulai melonggarkan lockdown sejak beberapa waktu lalu. Sekarang, kegiatan rutin sudah dibolehkan, termasuk kegiatan di tempat-tempat olahraga dan kolam renang dibuka kembali di seluruh negeri.
Pengunjung tempat olahraga dan fitness center diwajibkan menjaga jarak aman dua meter dan harus mensterilkan peralatan setelah digunakan. Meskipun masker diwajibkan saat memasuki fasilitas olahraga, orang tidak harus memakainya saat berolahraga.
Pengguna kolam renang harus memiliki setidaknya tujuh meter persegi ruang untuk diri mereka sendiri dan harus berjarak satu setengah meter dari perenang lain.
Operator fasilitas olahraga dan kolam renang juga harus mencatat siapa yang hadir dan menyimpan catatan itu setidaknya selama dua minggu.
Menurut lembaga statistik Italia, Istat, ada sekitar 18 juta orang Italia yang biasanya mendatangi sekitar 8.000 fitness center di seluruh Italia. Namun sepertiga warga Italia mengatakan mereka tidak melakukan latihan olahraga selama lockdown, dan mereka rata-rata mengalami kenaikan berat badan sampai 2 kilogram selama dua bulan masa lockdown.
Sumber: republika.co.id