Ikhwanul Muslimin Mesir: Rezim Al Sisi akan Runtuh

MESIR (Jurnalislam.com) –  Ikhwanul Muslimin menggambarkan pemerintahan Presiden Mesir Abdul Fattah al Sisi berada dalam situasi genting dan tinggal menunggu kematian akhirnya.

Dalam pernyataan terakhirnya, Ikhwanul mengatakan rezim al-Sisi telah gagal memecahkan masalah kronis Mesir, terutama dalam hal keamanan dan ekonomi, lansir World Bulletin, Selasa (10/11/2015).

"Otoritas kriminal ini tidak dapat berlanjut dengan semua kegagalan ini," kelompok itu menegaskan, mengacu pada rezim al Sisi.

Sebuah pertarungan terbaru akibat inflasi dan hujan deras yang menewaskan puluhan orang selama seminggu terakhir telah membawa rezim ini seperti berada di bawah api.

Kritik terhadap pemerintah menjadi semakin vokal sejak sebuah pesawat penumpang Rusia jatuh di Semenanjung Sinai pekan lalu, menewaskan seluruh 224 orang penumpangnya.

Beberapa hari berikutnya, muncul laporan bahwa pesawat itu mungkin jatuh akibat bom.

Ikhwanul Muslimin menggambarkan al Sisi, seorang mantan panglima militer, sebagai pemimpin kudeta berdarah yang memimpin militer untuk menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada tahun 2013.

Sejak penggulingan Mursi, pemerintah Mesir telah melancarkan tindakan keras tanpa henti terhadap perbedaan pendapat yang terutama ditujukan kepada para pendukung presiden terguling, menyebabkan ratusan tewas dan ribuan lainnya berada di balik jeruji besi.

Pada akhir 2013, pemerintah Mesir memberi label kepada Ilhwanul Muslimin, kelompok Islam tertua negara itu, sebagai organisasi teroris.

Penguasa Mesir yang didukung militer menyalahkan Ikhwanul atas serangkaian serangan militan terhadap personil keamanan yang telah mengguncang negara itu sejak penggulingan Morsi.

Ikhwanul menyangkal tuduhan tersebut, mengatakan bahwa mereka secara ketat mempraktekkan aktivisme dalam bentuk damai.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses