Lebih dari 400 Pasukan Khusus Sudan Tiba di Yaman Hadapi Serangan Baru Houthi

YAMAN (Jurnalislam.com) – Lebih dari 400 Pasukan Khusus Sudan tiba di kota pelabuhan Yaman, Aden, pada hari Senin (09/11/2015) untuk mendukung pasukan pro-pemerintah bersiap menghadapi serangan baru pemberontak Houthi di selatan negara itu, lansir World Bulletin, Senin.

Pasukan loyalis Yaman yang didukung oleh serangan, serta persediaan dan tentara oleh koalisi yang dipimpin Arab, memukul mundur para pemberontak keluar dari Aden sebagai bagian dari operasi yang diluncurkan sejak bulan Juli untuk mengambil kembali wilayah selatan yang direbut pasukan Syiah Houthi.

Empat provinsi selatan lainnya – Lahj, Daleh, Abyan dan Shabwa – juga telah berhasil direbut kembali oleh pasukan yang setia kepada Presiden Mansour Hadi.

Tetapi pemberontak Syiah Houthi yang didukung Syiah Iran akhir pekan ini merebut kembali beberapa posisi di selatan.

"Lebih dari 400 tentara Sudan mendarat di Aden" sebagai bagian dari koalisi yang memerangi pemberontak Syiah sejak Maret, kata seorang komandan pasukan Yaman yang setia kepada Hadi.

Mereka akan bergabung dengan 500 tentara Sudan yang telah lebih dulu tiba di Aden pada 19 Oktober, lalu dikerahkan di kota selatan utama dan pangkalan udara strategis Al-Anad di provinsi Lahj yang berdekatan, sumber itu mengatakan kepada AFP.

Mereka datang di tengah mobilisasi pasukan loyalis untuk memblokir upaya pemberontak yang berusaha masuk kembali ke Aden.

"Mobilisasi Umum telah dinyatakan di Daleh," di mana para pemberontak merebut kembali kota kedua di provinsi tersebut, Damt, Sabtu, seorang pejabat setempat mengatakan kepada AFP.

Sebuah panggilan serupa dilakukan di kota pesisir Dhubab, dekat selat Bab al-Mandab, di mana para pemberontak sedikit mencapai kemajuan selama akhir pekan, kata sumber militer.

Pemberontak merebut sebuah pangkalan militer di Dhubab pada hari Sabtu (07/11/2015) menyusul pertempuran sengit dengan pasukan pro-pemerintah, menurut sumber-sumber militer.

Pasukan pro-pemerintah merebut Dhubab awal bulan lalu, sehingga mereka efektif mengontrol Bab al-Mandab, yang dilalui banyak lalu lintas maritim dunia.

Para pemberontak Syiah Houthi menyerbu ibu kota Yaman, Sanaa, tahun lalu kemudian maju ke selatan menuju Aden, memaksa Hadi dan pemerintahannya melarikan diri ke Arab Saudi.

Menteri-menteri pemerintah Hadi kembali ke Aden pada pertengahan September setelah enam bulan berada di pengasingan di kerajaan tetangga yang kaya akan minyak tersebut.

PBB mengatakan bahwa sekitar 5.000 orang telah tewas dalam perang Yaman sejak pertempuran meningkat pada bulan Maret.

 

Deddy | World Bulletin | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses