NEW YORK (Jurnalislam.com) – Sebuah satelit inframerah AS dilaporkan telah mendeteksi kilatan cahaya panas pada saat pesawat jet penumpang Rusia jatuh di Semenanjung Sinai Mesir, seorang pejabat AS mengatakan, saat penyelidikan kecelakaan pesawat yang mematikan tersebut terus berlangsung, kantor berita Aljazeera melaporkan, Selasa (03/11/2015).
Pejabat itu mengatakan kepada NBC News pada hari Selasa bahwa komunitas intelijen AS percaya bahwa kilat panas tersebut bisa saja semacam ledakan di pesawat itu sendiri, baik berasal dari tangki bahan bakar atau bom.
Pantauan satelit yang sama mengesampingkan serangan rudal dari darat, saluran berita itu melaporkan.
"Spekulasi bahwa pesawat ini dijatuhkan oleh rudal tidak terbukti," kata pejabat itu kepada NBC News.
Pesawat Rusia tersebut jatuh pada hari Sabtu, menewaskan seluruh 224 penumpang dan awak kapalnya.
Penyidik memeriksa semua kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat sebagai bagian dari penyelidikan yang dipimpin Mesir yang juga melibatkan para ahli dari Rusia, Airbus, dan Irlandia, di mana pesawat itu terdaftar.
Analis telah menolak klaim bahwa jet itu ditembak jatuh oleh kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State (IS) jika pesawat itu terbang pada ketinggian jelajah 9.000 meter, namun tidak menutup kemungkinan bahwa sebuah bom mungkin telah ditanam di atas kapal.
Seorang pejabat pertahanan AS lainnya juga menegaskan bahwa satelit pengintai AS mendeteksi sebuah cahaya kilat atau ledakan di udara di atas semenanjung pada saat kecelakaan itu, NBC News melaporkan.
Menurut pejabat itu, "pesawat hancur di ketinggian yang sangat tinggi, ketika ada sebuah ledakan terdeteksi," seperti ditunjukkan satelit inframerah.
Deddy | Aljazeera | Jurniscom