KHARTOUM (Jurnalislam.com) – Negara Sungai Nil di Northeastern Sudan (Timur Laut Sudan) mengumumkan keadaan darurat di kota Atbara pada hari Rabu (19/12/2018) di tengah protes atas kenaikan harga.
“Komite keamanan negara mengadakan pertemuan tentang peristiwa itu dan mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di kota Atbara sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata Ibrahim Mukhtar, juru bicara pemerintah negara bagian, kepada saluran televisi setempat, Ashorooq.
Dia menambahkan bahwa semua kelas di sekolah dasar dan sekolah menengah di kota itu akan ditangguhkan.
Keputusan itu muncul setelah demonstrasi diadakan atas kenaikan harga bahan pokok di Sudan, termasuk roti dan bahan bakar minyak.
Media setempat mengatakan ratusan mahasiswa dan pelajar sekolah menengah mendukung protes terhadap kebijakan pemerintah.
Baca juga:
-
Kerusuhan Paris: Presiden Perancis akan Temui Serikat Pekerja dan Pemimpin Bisnis
-
Aksi Protes Yellow vest Menular ke Maroko
-
Demo Besar ke Kedubes Cina
-
Myanmar Tetapkan Keadaan Darurat Setelah Penyakit Aneh Menyerang, 38 Tewas
Markas lokal dari Partai Kongres Nasional (the National Congress Party-NCP) yang berkuasa juga dilaporkan dibakar, meskipun belum ada pernyataan resmi mengenai insiden tersebut sejauh ini.
Demonstrasi dilaporkan diadakan di kota timur Port Sudan, di mana polisi menggunakan gas air mata terhadap pengunjuk rasa.
Kota-kota di Kordofan Utara dan Omdurman juga menyaksikan demonstrasi atas situasi ekonomi negara itu.
“Setiap warga negara memiliki hak untuk mengekspresikan pendapatnya secara damai, tetapi apa yang terjadi di Atbara tidak konsisten dengan konsep kedamaian,” kata Ibrahim Al-Siddiq, juru bicara NCP.
Al-Siddiq mengatakan unjuk rasa di Atbara adalah “upaya untuk mengganggu keamanan dan stabilitas”, menambahkan “hak mengekspresi sikap dan pendapat dijamin oleh konstitusi, tetapi sabotase tidak dapat diterima.”
One thought on “Sudan Umumkan Kondisi Darurat”