Saya sudah tidak punya apa-apa lagi, rumah saya hancur, saya hanya hidup sendirian disini
LOMBOK (Jurnalislam.com) – Gempa juga menghancurkan rumah milik Bu Kesmin, nenek 55 tahun warga Desa Rempek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Dari tenda pengungsian, janda tua yang hidup seorang diri ini hanya bisa meratapi puing-puing rumahnya yang telah rata dengan tanah.
Suaminya telah lama meninggal dunia. Anak-anaknya pun sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari tempat tinggalnya. Kini rumah sederhana peninggalan sang suami pun sirna.
“Saya sudah tidak punya apa-apa lagi, rumah saya hancur, saya hanya hidup sendirian disini,” ucapnya yang tak kuasa menahan airmata.
Bu Kesmin sangat berharap ia dapat memiliki rumah sederhana untuk sekedar berlindung dari dingin dan hujan.
“Sekarang ini cuaca yang semakin dingin, ditambah hujan sudah mulai turun,” ungkapnya kepada Jurnalislam.com, Jumat (17/8/2018).

Tim relawan dari Jamaah Ansharusy Syariah berinisiatif untuk membuatkan hunian sementara bagi Bu Kesmin. Rumah yang dibangun dari kayu dan baja ringan itu bersifat sementara hanya dapat digunakan untuk beristirahat.
“Saya sangat berterima kasih sekali, atas kebaikan dari para relawan yang sudah mau membangunkan rumah untuk saya,” tutur Bu Kesmin.
Meski sederhana, bangunan tersebut sangat berarti bagi Bu Kesmin yang hanya tinggal seorang diri. Ia berharap semuanya bisa kembali seperti semula.
Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu daerah terdampak gempa terparah yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 75% infrastuktur di Lombok Utara hancur dan rusak.
Reporter: Sirath