ANKARA (Jurnalislam.com) – Pimpinan Partai Gerakan Nasionalis Turki (MHP), Devlet Bahceli mengatakan, jika Amerika Serikat mau mengekstradisi Fetullah Gulen, maka juga Turki akan mengekstradisi terpidana kasus terorisme asal AS, Andrew Brunson.
“Jika pengkhianat di Pennsylvania diekstradisi ke negara kami, serah terima pastor kemungkinan akan segera terjadi sebentar lagi, dan kedua negara akan mendapatkan apa yang mereka inginkan,” kata Bahceli kepada wartawan di Ankara, Rabu (15/8/2018), lansir Anadolu Agency.
Gulen yang saat ini berada di Pennsylvania dengan Organisasi Teror Fetullah (FETO) mengatur kudeta pada Juli 2016 di Turki yang menyebabkan 251 orang tewas dan hampir 2.200 orang terluka.
Bahceli tidak berbicara untuk pemerintah Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Turki, tetapi partainya bersekutu dengan Partai AK di parlemen.
Pemimpin MHP itu menambahkan bahwa konspirasi yang mencoba Turki untuk menyerah pada serangan spekulatif terhadap nilai tukar mata uang akan dikalahkan, sambil menyuarakan dukungan atas keputusan untuk memboikot produk teknologi dan beberapa barang AS.
Baca juga: Menlu Turki Desak AS Segera Tangkap Fetullah Gulen
Dia menggarisbawahi bahwa Turki tidak berada dalam krisis ekonomi, namun Turki diserang dengan “permusuhan di tingkat tertinggi.”
“Dengan langkah-langkah yang diambil dan pendekatan ekonomi yang baru diumumkan, awan gelap di cakrawala akan menghilang. Kami memiliki keyakinan penuh,” tambahnya.
Hubungan Turki dan AS saat ini sedang kurang baik sejak Washington menjatuhkan sanksi kepada dua menteri Kabinet Turki setelah Ankara menolak membebaskan Brunson, yang menghadapi tuduhan terkait terorisme di Turki.
Jumat lalu, Presiden AS Donald Trump menggandakan tarif impor aluminium dan baja Turki.