WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley pada hari Rabu (29/11/2017) mengatakan bahwa uji rudal terbaru Korea Utara membawa Washington dan Pyongyang “lebih dekat ke perang.”
“Jika perang memang terjadi, itu akan terjadi karena tindakan agresi yang berlanjut seperti yang kita saksikan kemarin dan jika perang datang, jangan salah, rezim Korea Utara akan hancur total,” kata Haley dalam sebuah sesi darurat Dewan Keamanan PBB, lansir World Bulletin Kamis (30/11/2017).
Pernyataan Haley muncul sehari setelah Korea Utara menguji sebuah rudal balistik antar benua (intercontinental ballistic missile-ICBM) berteknologi maju yang diidentifikasi sebagai Hwasong-15 menurut kantor berita KCNA Korea Utara. Dikatakan bahwa rudal tersebut mampu meluncurkan serangan nuklir di “seluruh daratan di AS.”
Dia juga mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump menelepon Presiden China Xi Jinping pada hari itu untuk memberitahukan kepadanya bahwa telah tiba saatnya bagi China untuk memotong pasokan minyak mentah ke Korea Utara.
“Kami sekarang berpaling kepada Presiden Xi untuk mengambil posisi itu. Kami yakin dia memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang benar untuk kepentingan semua negara,” kata Haley.
Ketegangan Meningkat, Korea Utara dan Kuba Tolak Tuntutan AS
Sebagai pemasok terbesar ke Korea Utara, China memiliki perdagangan minyak berskala besar dengan Korea Utara.
Menurut Badan Informasi Energi AS, impor Korea Utara mencapai 5,5 juta barel minyak mentah dan 2,2 juta barel produk olahan minyak dari China setiap tahun.
“China harus menunjukkan kepemimpinan dan tindak lanjutnya. China dapat melakukan ini sendiri, atau kita dapat mengambil situasi minyak ke tangan kita sendiri,” catatnya.
Haley, dalam pidatonya juga meminta negara anggota panel untuk menerapkan hukuman yang ditetapkan oleh dewan awal tahun ini dan untuk memperkuat sanksi terhadap Korea Utara.
“Jadi hari ini kami menyerukan semua negara untuk memotong semua hubungan dengan Korea Utara. Selain menerapkan sepenuhnya semua sanksi PBB, semua negara harus memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara dan membatasi kerja sama ilmiah, komersial atau militer,” tambahnya.
Korea Utara telah melakukan uji coba 15 rudal sepanjang 2017 dan melakukan uji coba nuklir bawah tanah keenam pada bulan September.