Dandim 1608 Bima: “Ulama Tak Boleh Dimusuhi, karena Kemerdekaan Berkat Peran Mereka”

Dandim 1608 Bima: “Ulama Tak Boleh Dimusuhi, karena Kemerdekaan Berkat Peran Mereka”

BIMA (Jurnalislam.com) – Komandan Kodim 1608 Bima, Letnan Kolonel Yudil Hendro menegaskan, Indonesia tidak boleh lupa dengan perjuangan ulama dalam meraih kemerdekaan. Andil ulama dan umat Islam dalam mengusir penjajah tercatat dalam berbagai buku sejarah.

Yudil mengatakan, dengan catatan sejarah tersebut maka prajurit harus dekat dengan ulama. Pernyataan Yudil dilontarkan menyusul kondisi Indonesia yang “cenderung” bertolakbelakang dengan para ulama.

Yudhil juga menyampaikan beberapa point terkait itu, yang juga merupakan perintah panglima:

1. Menindaklanjuti perintah panglima TNI, bahwa prajurit harus dekat dengan ulama

2. Merefleksi kembali perjuangan ulama dalam merebut kemerdekaan Indonesia yang tercermin dari asal muasalnya Pancasila.

3. Menumbuhkan semangat berdakwah dan kebersamaan dalam membangun karakter masyarakat Bima agar dapat mengurangi konflik yang saat ini sering terjadi

“Maka ulama tidak boleh di diskriminasi, tidak boleh dimusuhi oleh kita. Karena kemerdekaan Indonesia diwarnai oleh Al-Quran,” katanya dalam acara halal bihalal Kodim 1608 Bima bersama ulama dan aktivis Islam di aula kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima, Mpunda, Kota Bima, Rabu (5/7/2017).

Oleh sebab itu, ia mengajak tiap-tiap lapisan masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan NKRI, Islam, beserta para ulama.

“Maka kita harus kompak bersatu untuk menjaga keutuhan Islam dan NKRI,” tegasnya.

Lebih dari itu, ia berpesan kepada umat Islam serta ormas Islam untuk tetap berdakwah dan mengintensifkannya.

Ada kesalahan teknis pemberitaan pada berita beberapa hari lalu, ditulis sebelumnya bahwa, “pemerintah diminta untuk tidak memusuhi ulama. Pernyataan Yudil dilontarkan menyusul kondisi Indonesia yang ‘cenderung’ bertolakbelakang dengan para ulama”, setelah diklarifikasi tim Jurnis terkait pernyataan diatas, ternyata Yudil tidak menyatakan seperti itu.

Bagikan