Setelah AS, Kini NATO Minta Inggris Kirim Pasukan Tambahan ke Afghanistan

Setelah AS, Kini NATO Minta Inggris Kirim Pasukan Tambahan ke Afghanistan

LONDON (Jurnalislam.com) – NATO telah menerima permintaan dari panglima militer agar lebih banyak tentara dikirim ke Afghanistan, menurut Jens Stoltenberg, sekretaris jenderal aliansi.

Berbicara setelah bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May di ibukota Inggris, London, pada hari Rabu (10/5/2017), Stoltenberg menegaskan bahwa ini tidak akan berarti kembalinya operasi tempur.

“Kami telah menerima permintaan dari otoritas militer kami untuk meningkatkan kehadiran militer kami di Afghanistan dengan beberapa ribu tentara,” katanya.

“Kami akan terus menjadi pelatih, membantu dan memberi saran operasi,” tambah Stoltenberg.

“Kami sekarang melihat permintaan mengenai beberapa bidang seperti lebih banyak pendidikan, untuk akademi militer, tapi juga melatih pasukan operasi khusus dan angkatan udara.”

Isu tersebut akan menjadi agenda utama pertemuan puncak NATO di Brussels pada 25 Mei.

Sejak misi tempur NATO di Afghanistan secara resmi berakhir pada tahun 2014, serangan mujahidin Taliban telah meningkat dan kekalahan di pihak tentara Afghanistan bentukan AS telah meningkat pula.

NATO memiliki sekitar 13.450 tentara di Afghanistan, termasuk sekitar 6.900 tentara AS dan 500 personil militer Inggris, yang melatih angkatan bersenjata Afghanistan untuk kemudian mengambil alih pertahanan dan keamanan negara tersebut. AS memiliki 1.500 tentara tambahan yang melakukan misi bantuan militer secara langsung di bawah komando Pentagon.

“Implikasinya adalah bahwa tentara Afghanistan tidak memiliki batas dalam hal penanganan Taliban ke depan,” reporter Al Jazeera, Neur Barker yang melaporkan dari London, mengatakan.

Kunjungan Stoltenberg ke Inggris terjadi sehari setelah laporan menunjukkan bahwa NATO telah meminta Inggris untuk menempatkan lebih banyak tentara beberapa pekan yang lalu.

Secara terpisah, pemerintah AS dilaporkan juga mengirim lebih banyak tentara ke Afghanistan. Sumber resmi yang dikutip secara anonim oleh media AS mengatakan bahwa kenaikan tersebut akan berkisar antara 3.000 sampai 5.000 tentara, termasuk pasukan Operasi Khusus.

Donald Trump diperkirakan akan menerima pendekatan baru yang diusulkan untuk perang pekan ini, menurut Theresa Whelan, seorang pejabat kebijakan Pentagon.

“Ini bukan yang pertama dan ini bukan yang terakhir yang akan dilakukan Stoltenberg terhadap anggota aliansi NATO tapi kami tidak memiliki info yang lebih lengkap mengenai jenis tingkat pasukan, dan jenis komitmen yang dibuat oleh anggota aliansi sampai KTT para pemimpin di markas NATO pada 25 Mei”, Barker menambahkan dari London.

Afghanistan telah melihat perlawanan Taliban yang intensif di seluruh negeri, memporak porandakan pasukan Afghanistan bentukan AS – kematian, desersi dan vakuasi dalam kepemimpinan dan moral – terbentang di berbagai bidang.

Mereka menderita korban jiwa yang tinggi, naik 35 persen pada 2016 dengan 6.800 tentara dan polisi tewas, menurut sebuah badan pengawas AS.

Bagikan