JAKARTA (Jurnalislam.com) – Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto menjelaskan pandangannya mengenai hukum mengucapkan selamat Natal yang dinilai beberapa pihak sebagai bentuk toleransi sesama umat beragama. Menurutnya, bentuk toleransi umat Islam kepada umat beragama lain adalah dengan membiarkan mereka beribadah menurut agama mereka.
“Batas toleransi kita (umat Islam-red) adalah membiarkan mrk beribadah menurut agama mrk, dan merayakan apa yg menurut mrk harus dirayakan. Tanpa gangguan, “ kata Ismail Yusanto dalam kultwitnya, Senin (15/12/2014).
Beliau juga berpandangan bahwa ucapan selamat Natal itu berbeda dengan ucapan selamat Idul Fitri, karena di dalam perayaan Natal ada sebuah keyakinan, sedangkan Idul Fitri tidak.
“Maksudnya, Idul Fitri hanyalah perayaan yg terkait fakta, bhw hari itu umat Islam berhari Raya Berbuka, krn memang tidak boleh berpuasa,” jelasnya.
Beliau mengingatkan dalam tweetnya, “Natal Bersama itu dulunya dibuat sbg acara bersama antara umat Kristen Katolik n Kristen Protestan, yg sebelumnya bikin sendiri2.”
“Jadi, gimana crita koq sekarang Natal Bersama diartikan bersama antara umat Kristiani dan umat Islam? Weleh-weleh..” lanjutnya heran. (amaif)