LEBANON (Jurnalislam.com) – Jumlah korban dalam dua hari bentrokan di kamp pengungsi Palestina Ain al-Hilweh di Lebanon meningkat menjadi lima orang pada hari Ahad (9/4/2017), petugas medis mengatakan, saat faksi lokal berusaha melaksanakan rencana keamanan, Middle East Eye melaporkan.
Bentrokan meletus di kamp sejak hari Jumat saat faksi Palestina yang berpartisipasi dalam pasukan keamanan gabungan mulai dikerahkan ke seluruh daerah di kota selatan Sidon.
Mereka ditembaki oleh kelompok ekstremis lokal di dalam kamp, memicu bentrokan yang kini telah menewaskan lima orang dan melukai sedikitnya 30 pada hari Ahad menurut petugas medis Lebanon dan Palestina. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Korban tewas adalah dua warga sipil, dua anggota pasukan keamanan Palestina gabungan dan salah satu anggota kelompok penyerang, kata sumber-sumber medis.
Pertempuran itu mendorong diberlakukannya langkah-langkah keamanan di luar kamp, dimana pasukan keamanan Lebanon tidak masuk dalam kamp menurut perjanjian yang telah berlaku lama.
Jalan raya yang berdekatan telah ditutup dan pasien dipindahkan dari rumah sakit Sidon milik pemerintah di samping kamp.
Para pejabat Palestina di kamp pada hari Ahad memanggil sisa anggota kelompok yang dipimpin oleh seorang ekstremis lokal tersebut untuk menyerahkan senjata mereka.
Sekitar tengah hari, intensitas bentrokan menurun.
Ain al-Hilweh merupakan rumah bagi beberapa faksi bersenjata dan telah diganggu oleh bentrokan intermiten antara mereka serta terhadap kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Tentara Lebanon tidak masuk ke dalam kamp-kamp pengungsi Palestina, di mana keamanan dikelola oleh komite gabungan dari faksi Palestina.
Ain al-Hilweh merupakan rumah bagi sekitar 61.000 warga Palestina, termasuk 6.000 yang mengungsi dari perang di Suriah.