RUSIA (Jurnalislam.com) – Juru bicara Moskow, Dmitry Peskov, mengumumkan bahwa Rusia akan melanjutkan operasi militernya mendukung rezim Syiah Nushairiyah Assad setelah angkatan udara rezim melepaskan serangan kimia di Idlib, Al Arabiya News Channel melaporkan, Rabu (5/4/2017).
Peskov menambahkan bahwa ia terlibat dalam negosiasi. Rusia akan berdebat di sidang darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar untuk menyampaika masalah bahwa serangan senjata kimia tersebut dilakukan oleh pasukan oposisi.
Rezim Syiah Assad Kembali Gunakan Gas Klorin di Ghouta Timur
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Rusia di Moskow berdalih bahwa rancangan resolusi di PBB “tidak dapat diterima” dan “berdasarkan informasi yang salah,” menambahkan bahwa hal itu akan “menambah ketidakstabilan di wilayah tersebut.”
Peskov menekankan bahwa “sikap Rusia terhadap Assad tetap tidak berubah.”
Inilah Infografik 162 Serangan Senjata Kimia Rezim Assad di Suriah
Sebuah tuduhan dari Departemen Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan bahwa gas beracun yang menewaskan sedikitnya 72 orang, di antaranya 20 anak-anak, di North West Suriah bocor dari gudang senjata kimia oposisi setelah serangan udara Suriah di atasnya.
Kementerian luar negeri Turki di sisi lain menyatakan pada hari Rabu bahwa mereka menuntut tanggung jawab Rusia dan Iran dalam mencegah pelanggaran terhadap gencatan senjata di Suriah setelah serangan udara rezim Assad dengan senjata kimia di Idlib.