JAKARTA (Jurnalislam.com) – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-MUI) mengadakan konferensi pers paska ditetapkannya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka di Gedung AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan pada Jum’at (18/11/2016).
Dalam kesempatan itu, Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir menyampaikan pesan pembuka yang ditujukan kepada seluruh masyarakat bangsa Indonesia.
Menurut Bachtiar, saat ini ada pihak-pihak yang berusaha memecah belah bangsa dan mengganggu keharmonisan antar umat beragama di Indonesia.
“Kepada saudara-saudaraku dari kalangan non muslim, Nasrani, Hindu, Budha, dan yang lainnya, kalian adalah saudara-saudara kami sesama warga negara Indonesia, dan kami cinta kalian semua,” katanya membuka konfres.
Kepada saudara-saudaraku dari Tionghoa, lanjut Bachtiar kita adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak yang sama. “Kami tidak marah kepada Anda, justeru kami kecewa dan kami marah kepada orang-orang, kelompok-kelompok yang memecah belah kita,” ujarnya.
Ia mengatakan, para pemodal-pemodal yang menempatkan aktor politik dengan menggunakan tangan-tangan keamanan yang mengganggu keharmonian kita sesama umat beragama, yang menganggu keharmonian kita sesama warga negara Indonesia.
“Karenanya, misi kami adalah bersatu, dan untuk persatuan Indonesia,” ujar Bachtiar.
Hadir juga pada konferensi pers tersebut, Pembina GNPF MUI Habib Rizieq Shihab, Wakil Ketua GNPF MUI Muhammad Zaitun Rasmin, KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie, beserta tokoh ormas Islam dan Nasional lainnya.
Reporter: Haekal/JITUIslamicNewsAgency