PWJ Kecam Keras Tindakan Anggota TNI kepada Jurnalis Madiun

PWJ Kecam Keras Tindakan Anggota TNI kepada Jurnalis Madiun

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Poros Wartawan Jakarta (PWJ), mengecam tindakan kekerasan anggota TNI kepada Sony, Jurnalis Madiun.

Bentuk protes PWJ dengan menyerukan kepada jurnalis Indonesia untuk tidak meliput atau memberitakan kegiatan peringatan HUT TNI.

“Aksi solidaritas ini sebagai bentuk protes kepada institusi militer Indonesia terkait aksi kekerasan yang dilakukan terhadap insan jurnalis selama rentang 2016,” kata Ketua PWJ, Tribowo Santoso dalam rilisnya, Rabu (5/10/2016).

Tribowo menilai, Panglima TNI terbukti gagal menepati janjinya mengakhiri kekerasan prajurit TNI terhadap pekerja media. Sebab, dalam pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu menegaskan, kasus kekerasan terhadap jurnalis di Medan adalah terakhir kalinya.

“Soni, kontributor Net TV di Madiun dihajar anggota Yonif 501 saat mengambil gambar pemukulan anggota TNI terhadap anggota perguruan silat yang konvoi di Madiun, Ahad, 2 Oktober 2016. Soni dikeroyok,” ujarnya.

Untuk itu, PWJ mendesak Presiden Joko Widodo selaku Pemimpin Tertinggi institusi TNI agar memerintahkan Panglima TNI menuntaskan kasus ini.

“Dengan berulangnya kasus kekerasan terhadap jurnalis oleh institusi TNI, kami minta juga memerintahkan Panglima TNI agar memastikan tidak ada lagi kekerasan terhadap jurnalis Indonesia. Dan siap mundur jika masih terulang peristiwa serupa,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, belum selesai kasus kekerasan yang dilakukan TNI AU di Medan, muncul lagi kasus kekerasan terhadap wartawan di Madiun Jawa timur. Hal ini menimbulkan reaksi dari seluruh wartawan di Jawa Timur yang mendesak pengusutan kasus itu.

Soni dihajar anggota Yonif 501 saat mengambil gambar pemukulan anggota TNI terhadap anggota perguruan silat yang konvoi di Madiun, Ahad, 2 Oktober 2016. Soni dikeroyok setelah kamera dan kartu memorinya diminta paksa dan dirusak TNI.

Bagikan