Oleh:Rulian Haryadi (Founder Boomboxzine).
“Rusia dihancurkan oleh para mahasiswa dan lulusan Darul Uloom Haqqania dan Amerika juga dikirim berkemas pulang,” kata Shah, seorang ulama berpengaruh di sekolah agama yang oleh para kritikus dijuluki sebagai “universitas jihad” itu. “Kami bangga,” ujar Shah. Dan jangan heran juga bahwa para santri (Taliban) Darul Uloom Haqqania menempatkan Osama bin Laden adalah tokoh besar Islam.
Universitas Darul Uloom Haqqania yang berlokasi di Akhara Khattak sekitar 60 KM dari Pshawar dibawah naungan Provinsi Khyber Pakhtunkhuwa, Pakistan. Bagi yang menekuni dunia jihad nama lokasi ini bukan menjadi barang asing pasalnya sejak kepemimpinan Presiden Muhammad Zia ul-Haq provinsi ini menjadi tempat strategis untuk menempatkan Inter-Services Intelligence (ISI Pakistan) untuk memberdayakan pelatihan mujahidin guna melawan invasi Soviet.
Pada 1947 seorang ulama besar Pakistan Maulana Abdul Haq mendirikan madrasah Darul Uloom Haqqania yang memfokuskan kurikulum pada hadits-hadits Nabi. Kesohornya madrasah ini karena pengajarannya yang ketat dan jebolan alumnus Darul Uloom Haqqania terbilang tangguh dalam berdakwah sampai keteguhan berjihad. Maulana Abdul Haq sendiri digelari Sitara-i-Imtiaz (semacam gelar pahlawan atau tokoh bangsa) oleh pemerintahan Zia ul-Haq. Maulana Abdul Haq juga mendukung keras sikap pemerintah pada saat itu untuk membantu mujahiddin Afghan melawan invasi Soviet. Meskipun usianya yang sudah sepuh karena beliau kelahiran 1912 namun semangat untuk berjihadnya sangat tinggi sampai tertitiskan semangat itu pada murid dan anaknya Sami ul-Haq yang nanti dikenal dengan sebutan ‘Bapak Taliban’.
Darul Uloom Haqqania menampung sampai 4000 santri (Taliban) dengan fasilitas, makan, minum, pakaian, tempat tinggal semuanya gratis. Kurikulum disini sangat menitik beratkan hadits, aqidah, akhlak, dan jihad. Dalam sebuah wawancara rektor Universitas tersebut Sami ul-Haq menolak anggapan bahwa sekolahnya mengajarkan taktis peperangan. Disini hanya mengajarkan jihad karena jihad adalah ajaran Islam, pungkasnya pada wartawan DW.
Murid-murid (Taliban) di Darul Uloom Haqqania sangat teruji aqidah dan himmah Islamnya. Terbukti seperti Mullah Mohammad Omar pemimpin dan pendiri Taliban, Jalaluddin Haqqani panglima jihad dan tokoh besar Afghanistan, Akhtar Mansour Amir Taliban pasca wafatnya Mullah Omar, Yunus Khalis tokoh jihad pada era Soviet, Sirajuddin Haqqani panglima besar Taliban, dan masih banyak lagi. Tokoh tersebut membuktikan kuitas Darul Uloom Haqqania.
Pasca wafatnya Abdul Haq Darul Uloom Haqqania diteruskan oleh anaknya Sami ul-Haq. Sami ul-Haq memainkan peran penting bagi keberlangsungan Taliban sampai-sampai Mullah Muhammad Omar menggelari Sami ul-Haq dengan sebutan ‘Bapak Taliban’. Tidak dipungkiri bahwa lulusan dari Universitas ini berhasil mengukuhkan Taliban sampai kemenanganya pada 15 Agustus 2021 kemarin. Pengalaman Ustadz Abu Tholut juga membenarkan bahwa yang disebut Taliban adalah santri yang sedang berlibur di musim panas untuk berjihad di era invasi Soviet.
Dukungan Darul Uloom Haqqania pada Taliban tergambar jelas dengan terbitnya buku Sami ul-Haq yang bertajuk Afghan Taliban War of Ideology: Struggle for Peace pada 2015 silam.
Menurut laporan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), sekitar 6.500 teroris Pakistan beroperasi di Afghanistan, sebagian besar dari mereka adalah anggota Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) dan di Pakistan. Laporan ke-26 dari Analytical Support and Sanctions Monitoring Team ISIS, al-Qaida dan individu dan entitas terkait menyatakan bahwa TTP telah “mengklaim bertanggung jawab atas berbagai profil serangan di Pakistan dan telah memfasilitasi yang lain oleh Jamaat-ul-Ahrar dan Lahskhar-e-Islam”. Meski begitu ketokohan Sami ul-Haq menjadi pertimbangan para politisi untuk menggalang pengaruhnya di provinsi tersebut.
Darul Uloom Haqqania yang sederhana dan sistem pengajaran yang terbilang klasik membuktikan kekuatan mental dari pada terjangan pendidikan modern yang seperti kita ketahui rata-rata mereka masih bingung pada umur 20-an seraya meng-afirmasi hidup untuk apa? Darul Uloom Haqqania juga bukti sekaligus bantahan atas tudingan Dhyana Paramita (mantan staf PBB di Kabul) yang mengatakan bahwa Taliban buta huruf, tidak bisa membaca al-Quran dan “boro-boro shalat” juga tidak.
Referensi :
– Matthew Green, Father of Taliban’ urges US concessions”, (Financial Times 2011)
– Zahid Hussein, Frontline Pakistan: The Struggle with Militant Islam, (Columbia University Press : 2008)
- “Universitas Jihad“ Pakistan Berbangga atas Alumninya, 18-11-2020, https://amp.dw.com/id/universitas-jihad-berbangga-atas-alumninya/a-55646679
– Jihad 101, Taliban Basic Training in Pakistan, https://youtu.be/zIGbglprvGo