SEMARANG (jurnalislam.com)- Ratusan warga Jawa Tengah mengulik kekayaan lokal dengan belajar tentang pembuatan dan penggunaan jamu yang aman, bermutu, dan bermanfaat.
Kegiatan dilaksanakan Sabtu, (22/11) bertempat di Kampoeng Banyumili, Jl. Raya Salatiga Muncul Km 3, Bandungan, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Elza Gustanzi, S.H, M.Si., Ketua Tim Kerja Pengendalian Harga dan Pemantauan Pasar Obat. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa jamu sudah diakui oleh dunia dan UNESCO.
“Kita patut bersyukur dianugerahkan beragam flora dan fauna yang ada di sekitar kita dan dapat dijadikan sebagai bahan obat alami. Semoga kita dapat memanfaatkannya dengan mempelajari cara pembuatan dan penggunaannya,” harap Elza.
Kegiatan Kemenkes RI sebagai Mitra dari Anggota Komisi IX DPR RI yang digelar oleh Direktorat Produksi dan Distribusi Farmasi Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kemenkes RI menghadirkan narasumber Dr. H. Muhammad Haris, M.Si. (Anggota Komisi IX DPR RI) dan Dian Rahayu Setianingsih, S.Si. Apt., (Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan).
Muhammad Haris, anggota Komisi IX DPR RI menyampaikan bahwa tugas Komisi IX salah satunya bermitra dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini sedang mensuport penggunaan jamu sebagai obat yang aman, bermutu, dan bermanfaat.
Dian Rahayu Setianingsih, Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan menyampaikan bahwa obat bahan alam tidak menggantikan obat medis, tetapi sebagai obat pendamping.
“Jamu yang baik harus memenuhi 3 aspek. Pertama, aman, artinya telah digunakan secara turun temurun. Menggunakan bahan tumbuhan obat. Tidak menggunakan Bahan Kimia Obat (BKO),” paparnya.
“Kedua, bermutu, artinya diolah sesuai cara pembuatan yang baik, dan layak dikonsumsi, tidak tercar dan tidak rusak. Ketiga, bemanfaat, artinya digunakan secara teratur sesuai tujuan penggunaannya secara empiris, efek penyembuhan tidak dapat dirasakan secara langsung (tokcer, cespleng),” pungkasnya.
Diah Rahayu Setianingsih juga memaparkan proses pembuatan jamu segar.
“Pertama, pilih bahan baku yang baik dan benar. Kedua, sortir lalu kupas/kerik bila perlu. Ketiga, pencucian dengan air yang mengalir. Keempat, tumbuk parut blender. Kelima, air masak atau direbus. Keenam, simpan dalam wadah kaca,”pungkas Diah.