Truk Bantuan Masuk Gaza Hanya Klaim Israel, Warga: Kami Tak Terima Apa-Apa

Truk Bantuan Masuk Gaza Hanya Klaim Israel, Warga: Kami Tak Terima Apa-Apa

GAZA (jurnalislam.com)– Hingga Rabu (21/5), belum ada satu pun bantuan yang benar-benar sampai ke tangan warga Palestina di Jalur Gaza, meskipun militer Israel mengklaim telah mengizinkan puluhan truk bantuan masuk ke wilayah yang terkepung itu.

Sejak 2 Maret lalu, Israel memberlakukan blokade total yang mencegah masuknya makanan, pasokan medis, maupun barang lainnya ke Gaza. Meski demikian, pada Ahad kemarin, Israel menyatakan akan mengizinkan “sejumlah makanan pokok” masuk atas alasan diplomatik, guna meredakan tekanan internasional yang terus meningkat.

Militer Israel mengklaim bahwa lebih dari 90 truk bantuan telah masuk ke Jalur Gaza sepanjang pekan ini. Namun, sumber lokal membantah klaim tersebut. Menurut laporan Middle East Eye, truk-truk tersebut masih tertahan di sisi Palestina di perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom), dan belum benar-benar menjangkau warga yang membutuhkan.

“Tidak ada bantuan yang memasuki Jalur Gaza sejak 2 Maret,” kata Nahed Shuhibar, Kepala Asosiasi Transportasi Pribadi Gaza, kepada Alaraby TV.

“Truk-truk bantuan masih tertahan di perbatasan.” imbuhnya.

Juru Bicara UNRWA, Adnan Abu Hasna, juga mengonfirmasi bahwa meskipun ribuan truk mengantre di perbatasan, tidak ada satu pun yang berhasil masuk ke fasilitas penyimpanan atau menjangkau warga.

Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, menyebutkan bahwa distribusi terhambat oleh prosedur Israel yang mengharuskan pembongkaran dan pemuatan ulang barang bantuan secara terpisah, setelah akses dari pihak PBB di dalam Gaza diamankan.

*“Hanya Ilusi Bantuan”*

Warga Gaza menyatakan bahwa kabar bantuan hanyalah ilusi yang disebarkan melalui media. Barham Zarroub, warga Gaza, menilai janji bantuan tidak lebih dari sekadar propaganda.

“Tidak ada satu truk pun yang berhasil masuk ke Gaza. Kami tidak melihat apa pun di lembaga-lembaga, atau bahkan di dalam Gaza sendiri, yang menunjukkan adanya bantuan,” ujarnya.

Zarroub menambahkan, sekalipun ada bantuan yang masuk, jumlahnya sangat kecil dan tidak akan mencukupi kebutuhan rakyat Gaza.

“Itu hanya mencakup sebagian kecil penduduk, mungkin hanya beberapa keluarga. Sebagian besar tidak akan mendapatkan apa pun.”

PBB memperkirakan, Gaza membutuhkan setidaknya 600 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk yang menghadapi krisis kemanusiaan parah.

Dujarric menyebut kedatangan sejumlah truk sebagai “setetes air di lautan”.

*Warga Kelaparan, Pasar Kosong*

Di pasar Khan Younis, warga terus mencari kebutuhan pokok yang tak kunjung tersedia.

“Saya mencari tepung untuk anak-anak saya dan tidak menemukannya,” kata Razan Ahmad. “Semua yang diberitakan di media sosial maupun media berbahasa Ibrani dan Arab itu bohong.”

Ia menyebut kabar masuknya bantuan sebagai “rumor jahat”.

Senada dengan itu, Hajj Ahmad, warga Gaza lainnya, mengungkapkan rasa frustrasinya.

“Sudah lebih dari dua bulan kami tidak punya makanan, daging, atau susu. Kami butuh kalsium, kami butuh protein, tapi tidak ada apa-apa,” ujarnya.

“Ketika mereka bilang truk bantuan akan masuk, kami sempat senang. Tapi nyatanya, itu semua hanya janji kosong. Lihat pasar-pasar, semuanya kosong, tidak ada apa-apa.” pungkasnya. (Bahry)

Sumber: MEE

Bagikan