Setelah Taklukan Afrin, Turki Tidak akan Serahkan ke Rezim Assad

Setelah Taklukan Afrin, Turki Tidak akan Serahkan ke Rezim Assad

ANKARA (Jurnalislam.com) – Turki mengatakan bahwa setelah menghapus milisi dukungan AS, YPG Kurdi, mereka tidak akan menyerahkan Afrin di Suriah utara kepada rezim Syiah Nushairiyah di Damaskus, karena pasukan militer dan sekutu mereka bersiap untuk menyerang kota sekitar.

Ribuan orang pada hari Kamis (15/3/2018) terus meninggalkan Afrin ke Nubul dan Zhara di daerah utara Aleppo, yang berada di bawah kendali rezim Syiah Suriah, di tengah serangan udara, tembakan artileri, dan ancaman invasi darat yang akan segera terjadi, menurut lembaga pemantau perang, the Syrian Observatory for Human Rights.

Dua belas orang terbunuh dan 60 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir di kota Afrin dan pinggiran kota, kelompok yang berbasis di Inggris tersebut melaporkan. Sumber Kurdi mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan meningkat karena banyak korban yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Setelah Sepekan Kepung Kota Afrin, Turki Siapkan Serangan Darat

“Staf kami melakukan yang terbaik, tapi kamar kami dipenuhi ratapan orang-orang yang terluka dan kesakitan, karena kami kekurangan beberapa persediaan medis,” kata Dr Joan Shitika, kepala rumah sakit kota Afrin, kepada kantor berita DPA, lansir Aljazeera.

Serangan Turki terhadap Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Afrin dimulai sejak 20 Januari. Ankara menganggap YPG sebagai “organisasi teroris” yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melakukan pemberontakan bersenjata selama beberapa dekade di Turki.

Pemboman di Afrin telah memaksa sekitar 10.000 orang meninggalkan rumah mereka selama 24 jam terakhir.

“Serangan udara dan tembakan artileri belum berhenti,” kata Birusk Hasaka, juru bicara YPG di Afrin. “Sejumlah warga sipil telah mengungsi, dan jumlah mereka sekitar 10.000 orang.”

Erdogan: Hai NATO, Kapan Anda Datang ke Suriah dan Berada di Pihak Kita?

Televisi Arab dan Turki pada hari Kamis menyiarkan berita warga meninggalkan Afrin dengan mobil dan berjalan kaki. TV DHA Turki menunjukkan truk berisi barang-barang pribadi di luar Afrin – satu-satunya jalan keluar yang tersisa.

Mereka yang masih tertinggal di belakang membentuk antrian panjang di luar toko untuk membeli roti dan bahan makanan lainnya sebagai persiapan pengepungan penuh oleh pasukan Turki dan FSA.

Bagikan