JERMAN (Jurnalislam.com) – Kaum Muslim setempat dan sekitarnya tidak bisa beribadah di Masjid Sultan Ahmed di wilayah Rhine-Westphalia Jerman setelah masjid tersebut mengalami serangan pembakaran pada Selasa pagi.
Menurut gambar video dari kamera pengintai di Masjid, seorang pria masuk ke dalam mesjid pada Senin malam dan menumpahkan bensin di tempat sholat, harian Jerman, DerWesten melaporkan Selasa (14/05/2015).
Sejak 2012 hingga 2014 telah terjadi 81 serangan yang menargetkan masjid di Jerman.
Pemimpin asosiasi masjid yang berlokasi di gedung yang sama dengan Masjid mengatakan bahwa ruang sholat penuh dengan asap ketika ia bangun untuk sholat pada pukul 5:30 dan ia segera memanggil pemadam kebakaran.
"Awalnya kami pikir teh terbakar. Tapi kemudian kami melihat asap di ruang sholat," kata Arslan.
Tidak ada korban menurut Uni Islam Turki untuk Urusan Agama. Petugas ahli perusahaan asuransi saat ini berada di lokasi untuk menentukan jumlah kerusakan, menurut koresponden The Anadolu Agency di Berlin.
Uni Islam Turki untuk Urusan Agama (DITIB) dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan pembakaran di Masjid Sultan Ahmet dan mengatakan bahwa ruang sholat dan bagian pemuda menderita kerusakan paling parah akibat serangan.
"Kami berharap bahwa para pelaku tindakan keji dibawa sesegera mungkin di hadapan hukum," tambahnya dalam pernyataan itu.
Baru-baru ini ada peningkatan dratis dalam jumlah serangan xenophobia di Jerman dan meningkatkan kekhawatiran bahwa gelombang baru rasisme dan xenophobia bisa menyapu negara itu.
Deddy | World Bulletin | Jurniscom