ANKARA (Jurnalislam.com) – Turki mendesak Amerika Serikat untuk menarik personil militernya dari wilayah Manbij di Suriah utara setelah mengumumkan rencana Ankara untuk menggempur pasukan Kurdi Suriah untuk keluar dari daerah tersebut, menurut media setempat.
Mevlut Cavusoglu, menteri luar negeri Turki, mengatakan pada hari Sabtu (27/1/2018) bahwa “[AS] harus segera menarik diri dari Manbij” dan juga mengambil “langkah-langkah yang lebih konkret daripada kata-kata” untuk mengakhiri dukungannya terhadap Unit Perlindungan Orang Kurdi Suriah ( YPG).
“AS harus memutuskan hubungan dengan organisasi teroris,” katanya kepada wartawan di provinsi Mediterania Turki, Antalya, harian Turki Hurriyet melaporkan.
10 Jawaban Erdogan atas Pertanyaan Operasi Militer di Suriah
Menurut kepresidenan Turki pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Penasehat Keamanan Nasional AS, HR McMaster meyakinkan Ankara dalam sebuah telepon pada hari Jumat bahwa Washington tidak lagi memberikan senjata kepada YPG, Hurriyet melaporkan.
Turki menganggap YPG, sayap militer Partai Persatuan Kurdi Suriah (PYD) sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dilarang di Turki. Ankara mengatakan bahwa mengusir pasukan Kurdi Suriah dari Suriah utara sangat penting untuk keamanan nasional Turki.
Pada tanggal 20 Januari, Turki meluncurkan operasi militer bersama dengan Free Syria Army (FSA) – sebuah kelompok oposisi Suriah – untuk mengeluarkan YPG dari distrik barat laut Suriah, Afrin.
Pada hari Jumat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pasukan Turki dapat mendorong YPG ke timur ke perbatasan dengan Irak, termasuk Manbij, Hurriyet melaporkan.
Anadolu Agency: PYD Gunakan Foto-foto Lama di Internet Untuk Kampanye Hitam
Menurut sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh angkatan bersenjata Turki pada hari Sabtu, sekitar 394 militan telah “dinetralisir” sejak dimulainya operasi Afrin.
“440 target PKK [Partai Pekerja Kurdistan], KCK [Persatuan Komunitas Kurdistan], PYD / YPG [Partai Demokrat Demokratik Kurdi Suriah / Unit Perlindungan Rakyat], dan kelompok IS [Islamic State] telah hancur,” kata tentara.
Ia juga mengatakan bahwa tiga tentara Turki dan 13 anggota sekutu FSA tewas dalam operasi tersebut.
Juga pada hari Sabtu, sebuah roket ditembakkan dari Afrin menyerang provinsi Kilis, Turki, melukai dua orang setelah berhasil memasuki sebuah bangunan bertingkat lima di lingkungan 7 Aralik, menurut kantor berita yang dikelola negara Turki, Anadolu Agency.