JAKARTA(Jurnalislam.com)– Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan mencapai 4,6% hingga 5,5%. Hal ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Indonesia melalui Komite Nasional ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang terus meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah melalui kerja sama dengan beberapa instansi pendukung. Agar ke depan pertumbuhan keuangan syariah semakin meningkat, diperlukan penguatan sinergi antarlembaga tersebut.
“Saya meyakini, sektor ekonomi dan keuangan syariah mampu tumbuh lebih baik di tahun depan. Optimisme ini perlu didukung dengan penguatan sinergi, partisipasi aktif semua pihak, serta terobosan-terobosan kebijakan yang inklusif, terukur, dan berdampak nyata pada masyarakat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada diskusi Transmedia Institute yang bertema “Evaluasi Kebijakan Ekonomi Syariah di Indonesia 2021 dan Prospeknya 2022” yang diselenggarakan Transmedia Institute di Auditorium Menara Bank Mega Lt. 3, Kawasan Terpadu CT Corp, Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14A, Jakarta Selatan, Kamis (02/12/21).
Lebih jauh Wapres menuturkan, hasil perkembangan ekonomi dan keuangan syariah saat ini merupakan kontribusi dari kolaborasi antarinstansi yang secara bersama-sama memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui berbagai program.
“Kinerja baik ekonomi dan keuangan syariah Indonesia adalah buah dari sinergi dan kolaborasi intensif banyak pihak, kerja berjamaah, dukungan otoritas, dunia usaha, akademisi, organisasi, tokoh masyarakat, serta insan media yang peranannya tidak kecil,” ucap Wapres.
Menurut Wapres sektor ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan kinerja positif di masa pandemi Covid-19, baik dari sektor industri produk halal, industri keuangan syariah, maupun sektor dana sosial syariah.
“Pertumbuhan positif ditunjukkan sektor pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan kosmetik halal. Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatat kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20% year on year,” papar Wapres.