SUDAN (Jurnalislam.com) – Sedikitnya 12 warga sipil tewas dan beberapa lainnya luka parah setelah milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyerang dua lokasi penampungan warga sipil terlantar di negara bagian Kordofan Selatan, Sudan, pada Sabtu (1/11).
Menurut laporan Jaringan Dokter Sudan (Sudan Doctors Network), tujuh warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas ketika RSF menembaki kamp pengungsi di wilayah al-Abbasiya Tagali.
Serangan itu terjadi tak lama setelah RSF melancarkan serangan drone yang menargetkan kantor pusat Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di ibu kota provinsi Kadugli, yang menewaskan lima anak.
Jaringan Dokter Sudan mengecam keras aksi tersebut dan menyebutnya sebagai “kejahatan lain yang menambah catatan genosida RSF terhadap rakyat Sudan.”
Hingga kini, RSF belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan tersebut.
Sudan telah terjerumus dalam perang saudara sejak April 2023 antara militer nasional dan kelompok paramiliter RSF. Konflik ini telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi, menjadikannya salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (Bahry)
Sumber: TRT