AFGHANISTAN (Jurnalislam.com) – Dalam pesan audio yang baru dirilis, putra Syeikh Usamah bin Laden, Hamza, mengatakan bahwa jumlah mujahidin di seluruh dunia telah berkembang meskipun perang terjadi selama satu setengah dekade (15 tahun). Hamza juga mengancam balas dendam atas kematian ayahnya, seraya mengatakan bahwa Amerika belum menyaksikan pembalasan al Qaeda, lansir The Long War Journal, Ahad (1007/2016).
Pidato Hamza dirilis kemarin oleh lengan media Al-Qaeda, As Sahab. Ini adalah pidato terakhir pewaris Usamah, yang diberi peran utama dalam produksi al Qaeda Agustus lalu.
SITE Intelligence Group menerjemahkan pesan audio berdurasi 21 menit, 40 detik, yang disertai dengan gambar berbagai mujahidin.
Pesan ini berjudul, “Kita Semua Usamah”. Ungkapan yang sama diserukan al Qaeda yang terinspirasi pada pendirian diplomatik Amerika di Kairo, Tunis, Sanaa, dan tempat lain pada bulan September 2012. Sampul edisi kesepuluh Al Qaeda di majalah Inspire Semenanjung Arab difokuskan pada tema ini, merayakan protes dan serangan Kedutaan Besar AS. Cuplikan dari aksi unjuk rasa ini juga termasuk dalam pesan resmi pertama Hamza tahun lalu.
Hamza mengatakan, “Pada awal perang 9/11, mujahidin terkepung di Afghanistan. Tapi hari ini mujahidin berada di Afghanistan dan mereka telah mencapai Syam [Suriah], Palestina, Yaman, Mesir, Irak, Somalia, benua India, Libya, Aljazair, Tunisia, Mali, dan Afrika Tengah.” Kecuali Irak, cabang resmi dan kelompok-kelompok yang berafiliasi al Qaeda hadir di setiap daerah yang disebut oleh Hamza tersebut.
“Para pengikut manhaj jihad Syeikh Usamah, semoga Allah merahmatinya, diwakili oleh pihak yang menargetkan pemimpin kafir global yang mendukung orang-orang Yahudi, telah meningkat jumlahnya dalam satu setengah dekade, dan berlipat ganda jumlahnya,” Hamza mengatakan, menurut terjemahan SITE tersebut. “Pengikut Usamah bin Laden hari ini berjumlah ratusan ribu, dan orang yang mencintai dan mendukungnya berjumlah jutaan, dan itu adalah karena kasih karunia Allah Swt.”
Hamza mengatakan ia membahas serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan utara dengan Syeikh Abu Yahya al Libi, seorang pejabat senior al Qaeda yang gugur, syahid dalam serangan udara pada Juni 2012. “Meningkatnya serangan drone tentara Salib Amerika di Waziristan mengakibatkan konvoi para syuhada berangkat satu per satu, dan pembunuhan Syekh jihad merajalela,” Hamza pesimis. Tapi Syeikh Libi meyakinkan Hamza bahwa ini adalah jalan yang telah dipilih al Qaeda, dengan pemimpinnya mengorbankan diri mereka sendiri dalam jihad sehingga bangsa mereka (umat Muslim) menjadi hidup.
Hamza menjelaskan ayahnya sebagai “Reviver Imam (Imam Pembangkit).” Al Qaeda secara teratur menggunakan istilah pujian ini dan variannya, termasuk “Reviving Sheikh (Syeikh Pembangkit),” untuk menggambarkan Syeikh Usamah bin Laden. Istilah ini berarti bahwa bin Laden membantu menghidupkan kembali gagasan jihad di negara-negara mayoritas Muslim.
“Sangat mungkin jika Reviver Imam, semoga Allah merahmatinya, menjalani kehidupan yang nyaman, menikmati kekayaan dan hartanya yang mencapai jutaan dolar,” Hamza mengatakan tentang ayahnya, menurut SITE. “Tapi Syeikh Usamah dan sahabatnya lebih memilih menikmati yang disediakan Allah di akhirat. Mereka lebih suka membela Islam dan mendukung umat Muslim, terutama rakyat kita di Palestina.”
Al Qaeda sering mencoba untuk mengikat agenda untuk konflik Israel-Palestina, tetapi Al Qaeda baru bisa mengabdikan sebagian kecil dari sumber daya mereka untuk perjuangan Palestina.
Hamza langsung mengancam pembalasan terhadap AS atas serangan Mei 2011 terhadap kompleks ayahnya di Pakistan. “Jika Anda berpikir bahwa kejahatan penuh dosa yang Anda lakukan di Abbottabad akan berlalu tanpa hukuman, maka Anda berpikir salah,” Hamza menegaskan. “Kebenaran sedang mendatangi Anda, dan hukumannya sangat pedih.” Dia kemudian melengkapi ancamannya dan mengatakan, “Bukan balas dendam bagi Usamah secara perorangan, tapi balasan bagi mereka yang membela Islam dan kesucian dan kehormatan Islam dan untuk siapa pun yang menghidupkan kembali jihad di jalan Allah.”
Putra Syeikh Usamah mengejek Presiden Obama dan pemerintahannya, mengatakan bahwa, “Kedatangan Obama disertai dengan kampanye media besar, tapi berongga dan mengandung banyak kebohongan. Obama menyatakan bahwa ia akan mengakhiri perang, dan bahwa jamannya merupakan era perdamaian, dan bahwa ia akan menutup file pendahulunya yang terbuka yang tersisa baginya, yang berarti perang di Irak dan Afghanistan, di antara isu-isu lainnya. Tapi Obama kini meninggalkan Gedung Putih dan juga meninggalkan file terbuka untuk penggantinya karena ia tidak mampu memecahkan masalah dalam file tersebut dan karena kekuatan mujahidin berdiri di hadapannya,” kata Hamza.
Gambar berbagai jihadis ditampilkan di seluruh pidato Hamza. Banyak dari mereka digambarkan sebagai syahid, seperti Syeikh Abdullah Azzam (yang secara luas dianggap sebagai godfather jihadisme modern), Syeikh Abu Khalid al Suri (veteran al Qaeda yang juga menjabat sebagai pejabat senior di Ahrar al Sham sampai kematiannya pada tahun 2014) , Syeikh Mullah Omar, dan lain-lain. Foto Syeikh Abu Khalid al Suri dapat dilihat di sebelah kiri.
Tetapi beberapa gambar menampakkan jihadis yang kemungkinan masih hidup. Salah satunya adalah Fayez al Kandari, yang fotonya terjepit di antara dua foto Usamah bin Laden. Sebuah screen shot gambar Kandari, seperti yang ada dalam video Al Qaeda, dapat dilihat di sebelah kanan.
Kandari adalah mantan tahanan Guantanamo yang ditahan di fasilitas penahanan Amerika di Kuba sampai Januari 2016, ketika ia dipindahkan ke negara asalnya yaitu Kuwait.
Jihadis lain yang masih hidup dan ditampilkan dalam video adalah Syeikh Omar Abdel Rahman (juga dikenal sebagai “Blind Sheikh”), yang dipenjarakan di AS untuk perannya dalam pemboman World Trade Center 1993 dan merencanakan plot serangan terhadap landmark New York City. Produksi Sahab dimulai dengan klip lama Rahman membacakan ayat suci Al-Qur’an. Al Qaeda secara teratur menyiarkan pembebasan Rahman, karena ia adalah salah satu pendukung Syeikh Usamah bin Laden paling awal dan merupakan Ulama Al Qaeda berpengaruh.