PT RUM Sebut Waktu Satu Bulan Hanya Bisa Kurangi Dampak Bau 50 Persen

PT RUM Sebut Waktu Satu Bulan Hanya Bisa Kurangi Dampak Bau 50 Persen

 

SUKOHARJO (Jurnalislam.com)- Aksi warga menolak PT RUM memunculkan kesepakatan agar PT RUM dapat menghilangkan limbah bau dalam waktu satu bulan. Presiden Direktur PT Rayon Utama Makmur (RUM) Pramono menjelaskan bahwa dalam satu bulan ke depan, pihaknya akan berusaha mengurangi efek limbah bau mirip septic tank dari PT RUM sebanyak lebih dari 50 %.Kini, pihaknya belum bisa menghilangkan limbah bau secara total karena terkendalanya kesediaan alat.

“Satu bulan itu menekan. Kalau mau menghilangkan total, kita harus datangkan mesin dari Denmark itu, yang dari Austria, itu saya nggak bisa janji. Teknisinya kan besuk selasa baru datang, itu kita tekan agar secepat mungkin bisa kirim mesinnya, cuma saya kasih jangka tadi mungkin bisa satu tahun,” katanya kepada wartawan di gedung DPRD Surakarta, Jum’at,(19/1/2018) usai audensi dengan warga yang terkena dampak limbah PT RUM.

Ia berjanji akan berusaha menekan mungkin separuh lebih, dalam satu bulan ini kan saya akan disampingi tim UMS yang dinilainya memiliki beberapa pakar tekonologi lingkunga.

Lebih lanjut, Pramono mengatakan, bahwa dirinya juga belum bisa memastikan dalam jarak radius berapa kilometer, limbah bau tersebut akan berkurang. Namun, katanya, dia akan berusaha semaksimal mungkin guna mengurangi efek limbah bau yang sekitar 4 bulan lalu sudah dikeluhkan masyarakat karena membuat efek, muntah, mual, pusing dan lainnya.

“Radius itu sulit mas, karena tergantung dari angin, karena kita didalem nggak apa-apa tetapi di luar tau tau ada bau, semua itu harus lihat dalam,” ujarnya.

“Angin inilah yang membuat bau tersebar. Kalau limbah cair kan mudah penanganannya bisa pakai pipa bisa disalurkan, kalau gas ini kan dilepaskan dibawa angina. Saya ingin menekan supaya gas ini dikabut, ditangkap partikel baunya kemudian kita salurkan ke pipa jadi limbah cair,” tambahnya.

Untuk itu, pihaknya akan berkordinasi terus dengan tim ahli dari UMS dan UNS. Ia juga mempersilahkan jika ada tim independen lainnya yang ingin bergabung untuk ikut berusaha menyelesaikan masalah yang membuat ribuan warga Nguter, Sukoharjo menggeruduk Gedung DPRD Sukoharjo pada Jum’at,(19/1/2018).

“Misalkan teman-teman dari UNS, UMS dan lainnya silahkan, dan tentunya biaya yang memikul dari perusahaan,” pungkasnya.

Bagikan