Protes atas Pelecehan Seksual Ratusan Warga Khasmir Bentrok dengan Polisi India, 2 Tewas

KAHSMIR (Jurnalislam.com) – Ratusan warga Kashmir turun ke jalan, melemparkan batu dan meneriakkan slogan-slogan kebebasan setelah tentara India menembak mati sedikitnya dua orang saat protes terhadap kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang tentara, Aljazeera melaporkan, Selasa (12/04/2016).

Kedua laki-laki yang tewas tersebut, Nayeem Ahmad dan Muhammad Iqbal, ditembak mati ketika protes meletus pada hari Selasa menyusul laporan penduduk lokal bahwa seorang tentara India melakukan serangan seksual kepada seorang wanita muda di kota Handwara di distrik Kupwara Kashmir yang masuk administrasi India.

"Protes ini dimulai dengan demonstrasi kecil, dan kemudian ratusan orang lain bergabung. Para pengunjuk rasa menuntut agar tentara [yang dituduh melakukan pelecehan secara seksual kepada seorang gadis] ditangkap dan diserahkan kepada mereka," Zulkarnain Banday, sepupu salah satu korban, Nayeem Ahmad, mengatakan.

"Ketika mereka menolak, tentara melepaskan tembakan dan menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Saat itulah pengunjuk rasa mencoba untuk membakar bunker," kata Banday dari Handwara.

Ketika Al Jazeera berbicara dengan Banday, tembakan dan teriakan masih terdengar di latar belakang saat bentrokan antara demonstran dan polisi masih terus berlanjut.

Banday menggambarkan situasi di kota yang terletak sekitar 50km dari ibukota Srinagar tersebut sangat tegang.

Pejabat polisi menegaskan bahwa tentara membunuh dua pemuda, sementara laporan media lokal mengklaim bahwa seorang wanita muda juga ditembak mati hari Selasa malam, tetapi masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas kematiannya.

Kolonel NN Joshi, petugas hubungan masyarakat untuk Departemen Pertahanan di Srinagar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tentara menyesalkan hilangnya nyawa dan bahwa masalah ini akan diselidiki.

"Siapa pun yang terbukti bersalah akan ditangani sesuai hukum […] semua ini adalah masalah penyidikan," katanya.

Inspektur Polisi Jenderal Syed Javaid Mujtaba Gillani juga menegaskan bahwa pihaknya akan menyelidiki laporan penyerangan seksual oleh aparat.

 

Deddy |Aljazeera | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses