‘Presiden Disebut Kacung Diam, Pemimpin Partai Dikritik Marah’

‘Presiden Disebut Kacung Diam, Pemimpin Partai Dikritik Marah’

SUKOHARJO (jurnalislam.com)- Sikap berlebihan yang ditunjukan simpatisan partai PDIP yang menggeruduk kantor berita Radar Bogor disebut Amir Jamaah Anshorusy Syariah Jawa Tengah ustaz Surawijaya adalah sebuah sikap yang inkonsisten.

Sebab, kata ustaz Rowi, mereka hanya diam membisu ketika ada yang menghina Presiden Jokowi yang notabennya sebuah lambang negara, meski, katanya, selama ini mereka selalu mengaku paling cinta NKRI dan paling Pancasialis.

“Tebang pilihnya PDIP mensikapi beberapa isu bahwa satu minggu lalu ada pemuda yang mengatakan kacung pada Jokowi, dan mereka diam dan pada saat yang sama ditulis berita ongkang ongkang ratusan juta justru mereka menunjukan pembelaan terhadap pemimpin mereka,” terangnya kepada jurnalislam.com Ahad, (3/6/2018).

“Ini menunjukan keplin-plannya mereka dalam mendukung kebenaran. ketika simbol negara yakni Presiden Jokowi dihina mereka diam dan sementara ketika yang bukan lambang negara, lambang Partailah kemudian mereka bersikap yang berlebihan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut ustaz Rowi sikap partai PDIP tidak menunjukan sebuah partai yang mempunyai loyalitas terhadap NKRI, lebih dari itu, partai berlambang banteng ini juga dikatakan oleh ustaz Rowi sebagai partai yang anti kritik dan selalu merasa paling benar sendiri.

“Demikian ini adalah satu bukti bahwa mereka bukan cinta NKRI tapi cinta kepada partai, juga ancaman-ancaman ketika dikritik, barang siapa yang mengkritik partai kami akan kami ratakan dengan tanah ini menunjukan anti kritik dan anti masukan dari pihak lain,” tandasnya.

Bagikan