PONOROGO (Jurnalislam.com) – Posticom (Post Trauma In Complementary ) Stikes Kusuma Husada Surakarta mendata pos trauma di daerah korban longsor Ponorogo, Dusun Tangkil Desa Banaran Kecamatan Pulung, pada Ahad (9/4/2018).
Pendataan yang dilakukan oleh 8 orang mahasiswa dan 1 dosen pembimbing tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kebutuhan tindakan trauma healing pasca bencana tanah longsor yang melanda desa tersebut.
“Kedatangan kami kesini untuk mendata seberapa kebutuhan para pengungsi terutama rehabilitasi mental para korban yang masih hidup,” ujar dr. Galih Setia Adi.
“Karena kami, Posticom Stikes Kusuma Husada adalah organisasi kampus yang khusus menangani korban pasca bencana,” tambahnya.
Menurut Galih, trauma healing memang masih jarang dilakukan oleh para relawan di daerah bencana alam.
“Kami fokus di bidang ini karena belum banyak lembaga yang mengambil bagian ini dan biasanya teman-teman relawan menyudahi aksinya begitu evakuasi dinyatakan selesai,” paparnya.
“Padahal korban masih sangat membutuhkan pendampingan sampai jiwanya mereka kembali normal,” pungkasnya.
Hingga saat ini jumlah korban yang ditemukan baru 4 dari 28 korban hilang.
Reporter: Riyanto