Pengunjuk Rasa Anti Islam dan Pro Islam Bentrok di Melbourne, Australia

MELBOURNE  (Jurnalislam.com) – Kekerasan pecah antara kelompok anti-Islam melawan pengunjuk rasa anti rasisme di negara bagian Victoria, Australia, pada hari Ahad (31/05/2015), dengan beberapa pengunjuk rasa berkelahi di tangga balai kota Melbourne.

The Age melaporkan bahwa bentrokan dimulai ketika anggota kelompok sayap kanan Inggris United Patriots Front (UPF) berusaha menyerbu balai kota untuk 'menurunkan' dewan sayap kiri, tetapi usaha mereka digagalkan oleh ratusan kontra-demonstran.

UPF adalah kelompok sempalan dari Reclaim Australia – faksi sayap kanan yang mempermasalahkan  hal-hal tentang “mengenakan burqa”, "ekstremisme Islam" dan "ketakutan bahwa hukum syariah saat ini mengalami peningkatan".

Walaupun polisi – beberapa diantaranya berada di atas kuda – telah berusaha untuk menjaga agar dua kelompok tersebut tetap terpisah, sejumlah kecil kelompok berhasil menerobos garis, yang mengarah ke konfrontasi fisik.

Dalam video Facebook, Shermon Burgess – penyelenggara protes sayap kanan – mengatakan bahwa UPF telah bertemu hari Ahad untuk "memprotes ekstrimis sayap kiri yang membenci Anzacs (tentara Australia dan New Zealand), membenci bendera Australia dan membenci cara hidup kita."

Para demonstran, beberapa dari mereka banyak yang membawa bendera Australia, sementara beberapa lainnya mengenakan t-shirt dengan gambar swastika Nazi, mengatakan kepada The Age bahwa mereka berkumpul untuk menanggapi "kekerasan sayap kiri" yang mereka hadapi selama bentrokan di Melbourne dan Hobart pada tanggal 4 April.

Dalam insiden April, kelompok anti-Islam dan anti-rasisme berbenturan, dengan banyak orang dirawat karena luka ringan saat Reclaim Australia mengadakan aksi unjuk rasa untuk menentang "hukum syariah, pajak halal dan Islamisasi."

Sebelumnya di hari Ahad, kelompok ekstrem kanan telah meluncurkan pidato berisi "sayap kiri pengkhianat", "sertifikasi halal" dan "ancaman teror Islam".

Sementara itu, pengunjuk rasa saingan meneriakkan "jangan ada Nazi, jangan pernah ada lagi."

Kelompok sayap kanan mengatakan mereka telah menargetkan balai kota di pinggiran Richmond untuk "menurunkan" seorang anggota dewan sayap kiri lokal.

Namun, hal itu tidak terjadi. Mereka kalah jumlah sehingga dipaksa mundur ke belakang garis polisi.

Sekitar satu setengah jam setelah pertemuan, kelompok sayap kanan mulai bubar sementara kontra-demonstran dengan gembira meneriakkan "f … off Nazi sampah" dan "Kalian akan selalu kalah di Melbourne," The Age melaporkan.

Seorang anggota kelompok anti-rasisme kemudian mengatakan kepada 9NEWS bahwa mereka muncul untuk memprotes klaim UPF bahwa Muslim tidak diterima di Australia.

"Muslim lebih dari disambut," kata pengunjuk rasa.

Sabtu malam, aktivis Kampanye Melawan Rasisme dan Fasisme, Jerome Small, menyebut acara tersebut adalah "demonstrasi yang fantastis dari orang-orang biasa di Melbourne yang keluar untuk mengatakan bahwa Nazi tidak akan menyebar kotoran mereka di jalan-jalan sekitar."

"Mereka tidak mencapai tujuan mereka hari ini, kami tidak akan membiarkan mereka mencapai tujuan mereka di masa depan," katanya kepada The Age.

Polisi mengatakan bahwa siapapun seharusnya akan dikenakan hukuman setelah ia terbukti membawa pisau, tapi tidak ada luka serius yang terjadi.

 

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses