Penasihat Kontraterorisme Donald Trump Mengundurkan Diri

Penasihat Kontraterorisme Donald Trump Mengundurkan Diri

NEW YORK (Jurnalislam.com) – Sebastian Gorka telah meninggalkan posisinya sebagai penasihat kontraterorisme untuk Presiden Donald Trump, menurut sebuah pernyataan Gedung Putih pada Jumat malam.

Gorka, sekutu dekat mantan ahli strategi Trump Stephen Bannon, “tidak mengundurkan diri, tapi saya bisa memastikan dia tidak lagi bekerja di Gedung Putih”, seorang pejabat mengatakan kepada Anadolu Agency Sabtu (26/8/2017) dengan syarat untuk tidak disebut namanya.

Gorka, yang sering tampil di TV untuk membela kebijakan dan pernyataan Presiden Trump, terkenal dengan gaya blak-blakan dan agresifnya dalam melawan teror.

Dia telah dituduh memiliki hubungan dengan kelompok anti-Semit dan menghadapi tantangan terhadap kepercayaannya sebagai pakar terorisme.

Kepergian Gorka terjadi sepekan setelah Bannon meninggalkan Gedung Putih untuk kembali ke Helm Breitbart News, tempat Gorka pernah bekerja sebagai editor.

Pada bulan Mei, 55 Demokrat House menandatangani sebuah surat yang meminta Trump untuk memecat Gorka. “Sebagai anggota Kongres AS yang kritis dalam memerangi anti-Semitisme di dalam dan di luar negeri, kami mendesak Anda untuk segera menolak penasihat kontraterorisme Gedung Putih Sebastian Gorka,” kata surat tersebut.

Kongres ini selanjutnya menuduh Gorka dikaitkan dengan “mantan anggota terkemuka partai anti-Semit di Hungaria”.

Di antara beberapa rekan yang mempertanyakan keahlian dan ketepatan Gorka untuk posisi Gedung Putih, peneliti keamanan Michael S. Smith menulis sebuah email ke Gorka pada bulan Februari meminta pengunduran dirinya.

Smith menulis bahwa selama Gorka dan Bannon tetap berada di Gedung Putih, “saya akan doakan keberuntungan, untuk semua orang Amerika”.

Bannon, tokoh terkemuka dalam gerakan “alt-right” yang digambarkan sendiri, telah menjadi titik fokus kontroversi setelah menguasai Breitbart News – gerai berita utama gerakan tersebut.

Sepanjang masa jabatannya, Bannon telah mendorong agenda kanan jauh (far-right), mendesak Trump untuk mengeluarkan AS dari Perjanjian Iklim Paris (the Paris Climate Agreement) dan menetapkan larangan perjalanan yang banyak dikritik sebagai aturan yang menargetkan Muslim.

Dalam sebuah wawancara dengan reporter Fox News ‘Sean Hannity pada bulan Februari, Gorka dengan tegas membela larangan perjalanan tersebut, dengan mengatakan: “Inilah rumah Amerika dan gagasan bahwa kita tidak mengendalikannya adalah gila.”

Bagikan