JAKARTA(Jurnalislam.com)— Ditjen Pendidikan Islam tahun ini melakukan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) untuk siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI). Hasil AKMI 2021, dikaji secara akademis dan metodologis dalam forum International Conference on Madrasah Reform (ICMR) di Surabaya, 5 – 7 Desember 2021.
Dirjen Pendidikan Islam M Ali Ramdhani mengatakan, ICMR mengundang perwakilan pemerintah, pengajar, dosen, pakar dan psikometri dari berbagai negara untuk mengkaji secara ilmiah hasil AKMI. Hasil telaah ini penting untuk mendapatkan pemetaan potensi madrasah yang komprehensif.
Menurutnya, setiap siswa mempunyai kelemahan dan keunggulannya masing-masing. “Every personal is unic. Bahwa setiap manusia unik. Dia lemah di satu bidang, tapi bisa unggul di bidang lain,” ujar Ali Ramdhani saat membuka ICMR di Surabaya, Minggu (5/12/2021).
Pria yang akrab disapa Dhani ini mengatakan, AKMI dilakukan sebagai upaya pihaknya dalam memahami dan memetakan potensi siswa madrasah. Dengan demikian, pola pendidikan yang diterapkan bisa lebih spesifik sesuai dengan keunggulan dan kelemahan setiap siswa. Sehingga, minat dan bakat mereka juga bisa diarahkan.
“Pemetaan potensi madrasah harus lebih komprehensif. Kita berharap ke depan madrasah mempu menghadirkan sebuah pola pendidikan yang memahami siswa dengan berbagai karakteristiknya dan memberikan obat yang tepat untuk setiap persoalan pendidikan yang dihadapi siswa,” tegasnya.
Namun, Dhani mengingatkan bahwa semuanya harus dibingkai dengan akhlak. Menurutnya, siswa madrasah bisa menjadi ahli sains, ekonomi, dan lainnya, tapi akhlak jangan ketinggalan. Perilakuyang baik adalah hal utama dan itu adalah keunggulan madrasah.
“Saya berharap, ekspose hasil asesmen pada ajang ICMR ini bisa menghasilkan langkah efektif yang perlu dilakukan negara dalam mengembangkan mutu pendidikan untuk mencetak generasi emas. Hasil asesmen yang dikaji secara ilmiah dapat pula dijadikan sarana perbandingan mutu pendidikan sekolah di Indonesia dengan negara lain,” harap Dhani.
Direktur KSKK Madrasah, Moh Isom menambahkan, bahwa forum ICMR melibatkan partispan aktif dari unsur pengambil kebijakan Kemenag daerah dan Pusat, pengajar, dosen, pakar, dan psikometris dari berbagai provinsi. Giat ini akan mengkaji secara ilmiah usaha-usaha peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan Madrasah.
“Mutu pembelajaran harus ditingkatkan dengan berbasis pada kajian ilmiah, yang salah satunya adalah asesmen kompetensi Madrasah Indonesia, yang hasilnya dikaji secara ilmiah dalam forum ICMR ini,” katanya.
“ICMR juga merupakan sarana pematangan konsep dan implementasi hasil asesmen yang sudah dilakukan pada 8 – 20 November 2021,” sambungnya.
Kepala Subdirektorat Kurikulum, Hidayatullah menambahkan, AKMI digelar secara online maupun semi-online dan diikuti 93 % siswa kelas IV MI se-Indonesia. Kompetensi yang diujikan berupa kecakapan literasi numerasi, literasi membaca, literasi sains, serta literasi sosial budaya.
Asesmen ini telah memotret enam kelompok tingkat kemahiran kompetensi siswa MI, yaitu: belum bisa, perlu intervensi, dasar, cakap, terampil, dan perlu kreasi. Semua data AKMI akan diekspose dan ditelaah pada ICMR ini. “Ini dapat menjadi pijakan positif untuk melakukan upaya tindak lanjut perbaikan pembelajaran,” katanya.
“Forum ICMR ini dapat juga dijadikan dasar dalam melakukan riset hingga menghasilkan ide cemerlang untuk memajukan dunia pendidikan secara berkelanjutan,” pungkasnya.