PBB: Pembatasan Bantuan oleh Israel di Gaza Ancam Banyak Nyawa

PBB: Pembatasan Bantuan oleh Israel di Gaza Ancam Banyak Nyawa

NEW YORK (jurnalislam.com)- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (11/7/2025) memperingatkan bahwa pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, termasuk pengiriman bahan bakar, membahayakan banyak nyawa.

“Penolakan semacam ini mengancam jiwa,” ujar juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, dalam konferensi pers.

Ia menegaskan, “Setiap hari tanpa gencatan senjata berarti bertambahnya korban jiwa yang seharusnya bisa diselamatkan. Anak-anak meninggal karena kesakitan, dan warga yang kelaparan ditembak saat mencoba menjangkau bantuan yang telah disetujui Israel.”

Dujarric menambahkan, puluhan warga dilaporkan tewas pada hari Jumat di Rafah saat berusaha mendapatkan kebutuhan pokok bagi keluarga mereka.

“Saat ini, krisis bahan bakar di Gaza berada pada tingkat yang sangat kritis. Kemarin, untuk hari kedua berturut-turut, tim kami berhasil mengirimkan sekitar 75.000 liter bahan bakar yang sangat dibutuhkan ke Gaza,” jelasnya.

“Namun jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari yang diperlukan untuk mempertahankan operasi penyelamatan jiwa setiap harinya,” lanjut Dujarric.

“Untuk lebih jelasnya: Bahan bakar di Gaza hampir habis.”

Ia memperingatkan bahwa jika pembatasan saat ini tidak segera dicabut agar pasokan bahan bakar dapat dikirimkan secara rutin dan dalam jumlah besar, maka lebih banyak layanan vital akan berhenti beroperasi.

Dujarric juga mendesak adanya “akses yang aman dan tanpa hambatan ke Gaza.” Ia mengungkapkan bahwa pada Kamis lalu, otoritas Israel menolak izin bagi tim PBB untuk membawa bahan bakar ke wilayah Gaza utara, dan kemudian memblokir akses ke sebuah lokasi di Kota Gaza tempat 18 orang yang terluka terjebak di bawah reruntuhan.

“Ketika tim akhirnya diizinkan masuk pada hari berikutnya, tidak ada satu pun korban yang ditemukan dalam kondisi hidup,” ujarnya.

Dari total 15 upaya distribusi bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan dengan otoritas Israel pada hari Kamis, hanya enam yang berhasil difasilitasi sepenuhnya. Sisanya ditolak atau terhambat di lapangan.

“Otoritas Israel telah memblokir masuknya seluruh material untuk tempat berlindung selama lebih dari 130 hari,”pungkasnya. (Bahry)

Sumber: AA

Bagikan