PBB: 14.000 Bayi di Gaza Terancam Meninggal dalam 48 Jam Jika Bantuan Tidak Segera Masuk

PBB: 14.000 Bayi di Gaza Terancam Meninggal dalam 48 Jam Jika Bantuan Tidak Segera Masuk

GAZA (jurnalislam.com)– Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras bahwa hingga 14.000 bayi di Jalur Gaza terancam meninggal dalam waktu 48 jam ke depan jika bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa tidak segera dikirimkan ke wilayah yang terkepung tersebut.

Peringatan tersebut disampaikan oleh Koordinator Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, dalam wawancaranya dengan program Today di BBC pada Selasa (20/5/2025). Ia mengatakan bahwa PBB baru-baru ini mendapatkan otorisasi untuk mengirimkan sekitar 100 truk bantuan ke Gaza, merupakan izin pertama dalam 11 minggu terakhir. Namun kenyataannya, hanya lima truk yang diizinkan masuk oleh militer Israel.

“Saya ingin menyelamatkan sebanyak mungkin dari 14.000 bayi ini dalam 48 jam ke depan,” ujar Fletcher. Ia menekankan urgensi untuk segera “membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan.”

Pernyataan Fletcher disampaikan tak lama setelah Inggris, Prancis, dan Kanada mengeluarkan ancaman akan mengambil “tindakan konkret” apabila Israel tidak mengubah pendekatan militernya dan mencabut pembatasan atas masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Fletcher menyambut baik pernyataan tegas tersebut, namun menekankan bahwa “ujian sesungguhnya” adalah apakah PBB benar-benar dapat meningkatkan jumlah bantuan yang menjangkau warga sipil di lapangan.

Situasi kemanusiaan di Gaza terus memburuk akibat agresi militer Israel yang masih berlangsung. Laporan dari berbagai lembaga kemanusiaan menyebutkan adanya kekurangan akut terhadap makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, terutama berdampak pada bayi baru lahir dan anak-anak.

Krisis ini semakin dalam sejak Israel memberlakukan blokade hampir total atas Gaza pada 2 Maret 2025. Sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 57 anak telah meninggal dunia akibat kekurangan gizi.

UNICEF melaporkan bahwa jika situasi tidak membaik, sekitar 71.000 anak di bawah usia lima tahun diperkirakan akan mengalami kekurangan gizi akut dalam waktu 11 bulan ke depan. Sementara itu, data dari Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) terbaru menunjukkan bahwa 470.000 orang kini berada dalam kategori kelaparan tingkat paling parah (IPC Fase 5), dan seluruh penduduk Gaza mengalami ketidakamanan pangan ekstrem.

Selain itu, lebih dari 17.000 ibu diperkirakan membutuhkan perawatan segera akibat kekurangan gizi akut, di tengah kondisi kesehatan dan fasilitas yang terus memburuk.

PBB dan berbagai lembaga kemanusiaan terus mendesak dunia internasional untuk segera bertindak dan menekan Israel agar membuka akses bantuan kemanusiaan demi mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza. (Bahry)

Sumber: Shafaq

Bagikan