FALLUJAH (Jurnalislam.com) – Pasukan gabungan Irak yang berusaha merebut kembali Fallujah dari Islamic State (IS) mengklaim bahwa mereka telah mengamankan tepi selatan dan telah hampir sepenuhnya mengepung kota Irak secara keseluruhan, Aljazeera melaporkan, Ahad (05/06/2016).
Seorang pemimpin dari koalisi pasukan Syiah yang didukung Iran yang ambil bagian dalam serangan pada hari Ahad mengatakan satu-satunya sisi Fallujah yang tetap harus diamankan oleh pasukan pro-Baghdad adalah bagian dari tepi barat sungai Efrat.
“Kita sekarang di gerbang Fallujah,” Abu Mahdi al-Muhandis, wakil pemimpin milisi Syiah, Angkatan Mobilisasi Populer (the Popular Mobilisation Forces), mengatakan dalam siaran konferensi pers di televisi Irak.
Penduduk sipil yang melarikan diri dari Fallujah menggunakan benda apa pun yang mengapung untuk membantu mereka menyeberangi sungai, yang memiliki lebar sungai sekitar 250 sampai 300 meter pada titik persimpangan di lahan pertanian di selatan kota itu, kata kepala dewan provinsi Shakir al-Essawi.
Sekitar 50.000 warga sipil hidup di Fallujah, 50km dari Baghdad, dengan akses air, makanan dan kesehatan yang sangat terbatas, menurut perkiraan PBB.
Perdana Menteri Haider al-Abadi mengatakan serangan 1 Juni di Fallujah berkurang untuk melindungi warga sipil.
Politisi Muslim (Sunni) telah menyuarakan keprihatinan mereka bahwa kehadiran milisi Syiah bersama tentara Irak dalam pertempuran dapat menyebabkan peningkatan kekerasan Sunni – Syiah.
The Popular Mobilisation Forces sejak awal operasi membatasi aksi mereka ke pinggiran Fallujah dan membiarkan pasukan federal elit melakukan operasi di dalam kota.
Tapi komandan militer Syiah, the Popular Mobilisation Forces, Abu Mahdi al-Mohandis, mengatakan bahwa situasi bisa berubah jika pertempuran berlarut-larut.
“Kami mitra dalam pembebasan Fallujah, misi kami belum selesai,” katanya kepada wartawan di Baghdad.
“Kami telah menyelesaikan tugas yang diberikan, yaitu untuk mengelilingi (Fallujah) sementara tugas pembebasan dilakukan oleh kekuatan lain.
“Kami masih berada di daerah dan kami akan terus mendukung (mereka) jika pembebasan terjadi dengan cepat. Jika mereka tidak berhasil, kita akan masuk bersama mereka.”
Fallujah adalah benteng bersejarah Irak melawan pendudukan AS di dan otoritas pimpinan Syiah mengambil alih setelah penggulingan Saddam Hussein, seorang Sunni, pada tahun 2003.
Deddy | Aljazeera | Jurnalislam