Pasukan Azerbaijan Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Armenia di Karabakh

Pasukan Azerbaijan Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Armenia di Karabakh

KARABAKH (Jurnalislam.com) – Azerbaijan mengatakan telah menghancurkan sistem rudal pertahanan udara Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, dan mendapat tanggapan tajam dari separatis yang bersumpah untuk membalas dendam serangan tersebut, Aljazeera melaporkan Selasa (16/5/2017).

Azerbaijan dan Armenia – wilayah bekas Uni Soviet hingga 1991 – terkunci dalam konflik yang berkepanjangan mengenai daerah yang disengketakan tersebut, dan hampir mulai berperang pada April 2016 menyusul bentrokan perbatasan yang membabi-buta.

“Pasukan Azerbaijan pada hari Senin menghancurkan sistem pertahanan udara Armenia dan awak kapal di sektor Fisuli-Khojavend di garis depan Karabakh untuk mencegah ancaman yang ditimbulkan sistem pertahanan udara Armenia tersebut bagi pesawat Azerbaijan,” seorang pejabat dari dinas pers kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan kepada AFP.

Otoritas separatis Nagorno-Karabakh memastikan bahwa sebuah serangan dari Azerbaijan menghancurkan peralatan mereka, namun mengatakan tidak ada korban jiwa.

Mereka memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa “provokasi” Azerbaijan tidak akan dibiarkan tidak terjawab.”

“Provokasi pasukan Azerbaijan tidak akan dibiarkan tidak terjawab,” katanya.

Insiden tersebut terjadi beberapa bulan setelah beberapa tentara Azerbaijan terbunuh pada bulan Februari oleh pasukan Karabakh.

Pada bulan April 2016, sedikitnya 110 orang dari kedua belah pihak tewas saat pertempuran mendadak meletus dan merupakan perang terburuk dalam beberapa dasawarsa.

Gencatan senjata yang ditengahi Rusia mengakhiri empat hari bentrokan sengit namun upaya untuk meluncurkan kembali proses perdamaian yang macet sejak saat itu telah gagal.

Nagorno-Karabakh secara resmi merupakan bagian dari wilayah Azerbaijan yang berpenduduk muslim, namun sejak sebuah perang separatis berakhir pada tahun 1994, pasukan tersebut berada di bawah kendali pasukan yang mengklaim diri mereka sebagai etnis Armenia setempat yang beragama Kristen. Azerbaijan mengklaim bahwa mereka termasuk militer reguler Armenia.

Perang di awal tahun 1990an menelan sekitar 30.000 nyawa, dan kedua belah pihak tidak pernah menandatangani kesepakatan damai yang langgeng.

Rusia memiliki pengaruh di kawasan ini dan telah mensponsori mediasi untuk mengakhiri bentrokan masa lalu.

Rusia telah menempatkan ribuan tentara dan perangkat keras militernya di Armenia, yang merupakan sekutu dekat.

Bagikan