Forsitama Cemani Sukoharjo Gelar Seminar Cegah LGBT dan Dampak Gadget untuk Pemuda

SUKOHARJO9(Jurnalislam.com)–FORSITAMA (Forum Silaturahmi Takmir Masjid dan Musholla) Desa Cemani bekerjasama dengan Pemerintah Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo menyelenggarakan kegiatan Seminar Edukasi, tentang Problematika Generasi Muda, Ahad (30/10/22).

 

Kegiatan tersebut dimulai pukul delapan pagi hingga menjelang sholat luhur. Acara diselenggarakan mengingat maraknya masalah-masalah yang muncul di kalangan pemuda, khususnya di era globalisasi dan sekaligus dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Seminar yang bertemakan “Dampak Negatif Narkoba, Gadget/Game, Pornografi dan LGBT”, berlokasi di Gedung Graha Sejahtera, Cemani, dihadiri oleh 300-an peserta dari berbagai kalangan, diantaranya Takmir Masjid Musholla, Pengurus Pengajian Putri, Pengurus RT dan RW, serta kalangan Pemuda dan Remaja.

 

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto, S.T. dan keynote speaker acara oleh Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, SIK. M.PICT., M.Krim. Sedangkan pembicara seminar, hadir Agung Sugiarto, atau akrab di panggil Kak Sinyo Egie, dari Yayasan Peduli Sahabat, dan juga seorang konsultan, dan Sri Mulyana, atau yang akrab dipanggil Pakdhe Jabrik, dari Ekspreso (Eks Preman Solo).

 

Kapolres Sukoharjo dalam sambutannya, memberikan apresiasi kepada FORSITAMA, sebuah lembaga masyarakat yang sangat peduli dengan kondisi masyarakat saat ini.

 

Pakdhe Jabrik yang juga pernah menjadi tahanan, menceritakan tentang pengalaman di penjara, dan kiat-kiat untuk dapat bertaubat serta istiqomah. Siapa sangka, ustadz yang dikenal dengan ceramah penuh makna yang disertai guyonan itu pernah mendekam di balik jeruji besi. Tak tanggung-tanggung, dia mengaku tujuh kali dibui.

 

“Tahun 1985 seharusnya saya masuk kuliah tapi saya justru masuk penjara pertama kali. Kuliah saya pindah di penjara, berbagai ilmu kejahatan saya peroleh. Hasilnya, setelah mencuri sepeda, karier melesat, saya dibui karena mencuri sepeda motor masih di usia belasan tahun,” ujarnya.

 

Sinyo Egie, Pendiri Yayasan Peduli Sahabat, menuturkan, “Awalnya di dunia ini hanya ada identitas heteroseksual yakni ketertarikan antara laki-laki dengan perempuan.” Kemudian, sejak tahun enam puluhan ada gerakan ‘Barat’ seperti liberalisme dan sekulerisme yang menyerukan pernikahan sesama jenis.

“Liberalisme dan sekulerisme sering memberi peluang masuknya LGBT karena memberi makna kebebasan,” jelasnya.

 

Ketua FORSITAMA, Ustadz Habib Ngadiri menyampaikan bahwa dengan kehadiran mereka (pembicara) sangat banyak memberikan ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. “Pakdhe Jabrik sangat menginspirasi bagi para peserta,” jelas Ustadz Habib Ngadiri

”Kami berharap agar peserta dapat mengambil pelajaran dari kisah Pakde Jabrik dan Ilmu dari Kak Sinyo Egie,” pungkasnya.

Ketua Umum PP Lidmi : Hari Sumpah Pemuda adalah Momentum Heroisme dan Patriotisme

SULSEL(Jurnalislam.com)–Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 94 Tahun 2022, Pimpinan Daerah Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia Wajo (PD Lidmi Wajo) menggelar Dialog Kepemudaan dengan organisasi kepemudaan lainnya di Warkop Acci Sengkang, Jumat malam (28/10/22).

Kegiatan ini mengangkat tema “Membangun Karakter Bangsa, Menyongsong Generasi Emas di Tahun 2045”. Hadir sebagai pembicara dari kalangan organisasi pemuda di lingkup Wajo diantaranya Ahmad Muliyadi (Ketua HMI MPO Cabang Maju), Wawan Muawin (Ketua Umum PC PMII Kab. Wajo), Sulaeman Nyampa (Ketua Pemuda Muhammadiyah Wajo) dan Baso Panguriseng (Ketua PD Lidmi Wajo).

Acara semakin terasa istimewa dengan hadirnya secara langsung Ketua Umum PP Lidmi, Asrullah, S.H., M.H. untuk menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

Dalam materinya, Asrullah mengungkapkan peran pemuda dalam menyongsong 100 tahun Indonesia.

“Peran pemuda sangat penting untuk menyiapkan generasi emas 2045. Paling tidak ada tiga peran yang harus dijalankan pemuda yakni simbol pemersatu bangsa, penggerak perubahan zaman, dan akselerator kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Selain itu, sumpah pemuda menurutnya merupakan momentum heroisme dan patriotisme bangsa yang harus dijadikan pelajaran oleh para pemuda.

“Sumpah pemuda adalah momentum heroisme dan patriotisme yang dimotori oleh pemuda yang menjadi jalan kemerdekaan baru bagi Indonesia dalam melawan neo kolonialisme dan neo imperialisme hari ini,” pungkasnya.

Perbedaan Pilihan Politik Tak Boleh Sampai Timbulkan Perpecahan

YOGYAKARTA(Jurnalislam.com)– Memanasnya suhu politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akhir-akhir ini kian terasa di tanah air. Terlebih setelah beberapa partai politik secara terang-terangan mendeklarasikan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan diusung pada Pemilu mendatang.

Hal tersebut tentu mengundang perdebatan tidak hanya di kalangan para elit partai tetapi juga masyarakat yang mulai menentukan pilihannya masing-masing. Agar perdebatan ini tidak menjadi konflik, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengimbau masyarakat untuk menanggapi berbagai perbedaan pilihan politik dengan santai.

“Kalau berbeda Capres, lakum Capresukum, walana Capresuna (untukmu Capresmu, untukku Capresku),” canda Wapres saat menyampaikan Pidato Kebangsaan di Kampus Universitas Alma Ata, Jl. Brawijaya No. 99, Tamantirto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (24/10/2022).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain perbedaan dalam pemilihan Capres-Cawapres, perbedaan juga kerap terjadi pada pemilihan partai serta dengan visi misinya masing-masing. Untuk itu, hal ini juga perlu disikapi dengan baik.

“Saya sering mengatakan kalau kita berbeda partai kita katakan lakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu, untukku partaiku), ya sudah masing-masing partai saja,” ucapnya diikuti tawa tamu undangan yang hadir.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga memaparkan bahwa bangsa Indonesia sejauh ini telah melewati banyak kontestasi politik, sehingga perbedaan yang terjadi menjelang Pemilu merupakan hal yang wajar. Ia menilai, yang paling penting adalah bagaimana menghadapi perbedaan pilihan politik secara damai.

“Oleh karena itu, kita tidak boleh kemudian karena perbedaan menyebabkan perpecahan,” pungkasnya.

 

 

BPJPH Review Manual Sistem Jaminan Produk Halal pada Rumah Potong Hewan

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Kemenag menggelar review terhadap manual Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) pada Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU). Review dilakukan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag bersama tim Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha) dan Direktorat Kesmavet Kementerian Pertanian.

Review berlangsung di Jakarta, Selasa (25/10/2022). Hadir melakukan review, Muhammad Ali Subarkah sebagai Presiden Juleha dan Hendri Indriansyah Sekretaris Juleha. Sementara dari Direktorat Kesmavet, hadir drh. Apriyani serta drh. Ade Kurniasih dari RPH Cibinong Bogor.

Review ini diinisiasi oleh Pusat Kerjasama dan Standardisasi Halal BPJPH. Pelaksana tugas Kepala Pusat Kerjasama dan Standardisasi Halal Muchamad Sidik Sisdiyanto menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan review ini.

Menurutnya, review manual SJPH untuk RPH telah menjadi kebutuhan mendesak bagi pelaku usaha Rumah Potong Hewan. Menurutnya, saat ini masih sedikit RPH yang memiliki sertifikasi halal. “Saya berharap dengan adanya manual SJPH untuk RPH/RPU ini proses sertifikasi halal bagi RPH/RPU semakin mudah dan jelas aturannya,” terang Sidik.

Koordinator Bidang Standar pada BPJPH Muhammad Jamaluddin mengatakan review ini dimaksudkan untuk memperjelas manual SJPH terutama untuk RPH/RPU Ruminansia (hewan berbulu). Menurutnya, manual SJPH untuk RPH/RPU saat ini sudah tersedia. Namun, manual tersebut belum spesifik memberikan pedoman untuk proses penyembelihan yang memenuhi standar kehalalan.

“Kehadiran manual SJPH untuk RPH/RPU ini sudah ditunggu oleh kalangan RPH mengingat tuntutan agar RPH mendapatkan sertifikat halal semakin menguat sejalan dengan akan mulai diberlakukannya kewajiban bersertifikat halal untuk sektor makanan dan minuman Oktober 2024,” jelasnya.

RPH, kata Jamaludin, merupakan hulu dari proses sertifikasi halal. Jika RPH sudah memiliki sertifikat halal, maka produk turunan selanjutnya seperti bakso, sate, sop daging dan seterusnya terjamin kehalalannya. “Ini akan memermudah pelaku usaha dalam memproses sertifikat halal,” kata Jamal, panggilan akrabnya.

Review manual ini diikuti 50 peserta dari BPJPH, Direktorat Kesmavet Kementerian Pertanian, perwakilan RPH/RPU, serta organisasi Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha).

BPJPH terus berpacu memberikan beragam layanan jaminan produk halal kepada masyarakat mengingat tahapan kewajiban sertifikasi halal akan segera dimulai pada Oktober 2024 mendatang.

Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain layanan sertifikasi halal gratis untuk UMK kepada 300 ribuan pelaku usaha, sosialisasi self declare, penyusunan pedoman dan standar, serta membangun kerjasama dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri.

 

Seruan Buka Kembali Kasus KM50 Setelah Satgasus Polri Terindikasi Terlibat Kasus Sambo

JAKARTA(Jurnalislam.com)– Polri didesak untuk membuka kembali kasus tewasnya 6 anggota laskar FPI yang dikenal dengan kasus Km 50. Alasannya, ada sejumlah indikasi adanya dugaan keterlibatan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Merah Putih dalam peristiwa tersebut.

Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Ustadz Slamet Ma’arif mengatakan, dengan adanya sejumlah indikasi Satgassus terlibat dalam peristiwa KM 50 maka Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus segera bekerja untuk menindaklanjuti indikasi tersebut secara serius dan mengungkapkan kepada publik.

“DPR sebagai wakil rakyat juga harus wajib membuat tim pencari fakta atas indikasi keterlibatan Satgassus dalam peristiwa KM 50 ” ujar Ustadz Slamet Ma’arif kepada Harian Terbit, Minggu (23/10/2022).

Sebelumnya pemerhati Politik dan Kebangsaan, M. Rizal Fadillah mengatakan, ada sejumlah indikasi keterlibatan Satgassus peristiwa Km 50 Diantaranya, 30 personal Propam Mabes Polri pada kasus Km 50 bertugas melakukan “operasi khusus” dimulai penguntitan hingga pengamanan personal.

Keberhasilan dalam “membebaskan” dua anggota Satgassus Fikri Ramadhan dan Yusmin Ohorella di PN Jakarta Selatan hingga Mahkamah Agung (MA) menjadi bukti suksesnya operasi khusus Satgassus di Km 50. “Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam yang merangkap Kepala Satgassus adalah pemain di atas kamuflase khas mafia,” kata Rizal, Minggu (23/10/2022).

Indikasi lainnya, pimpinan operasi KM 50 adalah AKBP Handik Zusen Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya. Tim Sambo kasus Duren Tiga ini ikut menjadi bagian perekayasa kasus. Ia diduga sebagai “komandan” dari semua agenda di KM 50 termasuk selebrasi melingkar dengan yel kemenangan Handik Zusen ditahan di Mako Brimob.

“Adanya instansi lain dalam keterangan Polisi kepada Komnas HAM saat ditanya atau diperiksa mengindikasikan dua kemungkinan keterlibatan yaitu Institusi BIN yang telah terbongkar melakukan Operasi Delima atau Satgassus “organ khusus” yang tidak ada dalam struktur baku Polri. Demikian juga dengan mobil Land Cruiser hitam yang diduga “milik” Fredy Sambo. Beredar foto anggota Satgassus Bripka Matius Marey di sebelah Land Cruiser hitam,” papar Rizal.

Sumber: harian terbit

Kepercayaan Publik Turun, Perlu Reformasi dan Percepatan Penegakkan Hukum

YOGYAKARTA(Jurnalislam.com)– Usai menyampaikan Pidato Kebangsaan “Kepemimpinan Transformatif untuk Mengawal Terwujudnya Indonesia Emas 2045” di Universitas Alma Ata, Jl. Brawijaya No. 99 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (24/10/2022), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers kepada awak media.

Ketika salah seorang awak media meminta tanggapannya terkait adanya korelasi antara penanganan kasus hukum di Indonesia dengan menurunnya citra dan kepuasan publik terhadap pemerintah, Wapres pun menegaskan agar para pemangku kepentingan terkait dapat mempercepat penegakan kasus hukum di tanah air.

“Saya minta bahwa semua kasus-kasus, justru yang menurunkan persepsi kepada pemerintah itu justru dituntaskan, penegakan hukum dilakukan,” tegas Wapres.

Menurutnya, apabila kasus hukum dapat segera dituntaskan, maka dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan berpengaruh pada citra pemerintah di hadapan publik.

“Saya berharap bahwa justru ini yang nantinya akan membawa persepsi masyarakat kembali menjadi lebih baik lagi karena kita tidak menutupi, tidak melindungi, tetapi justru menuntaskan hal-hal di mana terjadi penyimpangan, sehingga ke depan akan lebih baik lagi,” ujar Wapres.

“Perlu dilakukan reformasi dari dalam, sehingga kepercayaan masyarakat akan kembali,” tambahnya.

Sementara itu, terkait disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 121 tentang Pembentukan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua pada 21 Oktober 2022, dimana Wapres ditunjuk sebagai Ketua Badan Pengarah, Wapres menyampaikan, pemerintah akan mendorong percepatan pembangunan di Papua di bidang peningkatan kesejahteraan, pengurangan kemiskinan, serta kemajuan infrastruktur.

“Kita akan melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pembangunan menuju pembangunan kesejahteraan di Papua, menghilangkan berbagai hambatan dalam rangka menyejahterakan, meminimalisir kemiskinan di sana, juga tentu infrastruktur yang memang dibutuhkan,” jelas Wapres.

“Kemudian kebutuhan dasar, pendidikan, dan tentu keamanan Kita sedang mencoba untuk supaya tidak terjadi gangguan-gangguan keamanan,” imbuhnya.

Terakhir, Wapres mengungkapkan rencana kunjungan kerjanya ke Papua untuk mendorong percepatan koordinasi pembangunan untuk masyarakat Papua.

“Dan berbagai program yang kita sebut dengan program percepatan, semuanya sudah dirancang. Insyaallah kami akan segera datang ke Papua untuk mengoordinasikannya,” pungkas Wapres

 

Pesan Sri Sultan Hamengkubuwono X di Hari Santri: Jadilah Santri Berkemajuan!

YOGYAKARTA(Jurnalislam.com)– Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan peringatan Hari Santri yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X berpesan kepada para santri Muhammadiyah agar selalu meneladani pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan, salah satunya dengan mengikuti pesan yang ditanamkan oleh Kiai Dahlan.

“Jadilah santri yang berkemajuan” yang selaras dengan hakikat pengetahuan Islam “Bayani, Burhani dan Irfani,” ucap Sultan.

“Pesan yang diucapkan lebih dari satu abad yang lalu itu, rasanya masih relevan untuk diangkat kembali, saat para santri Muhammadiyah memperluas perannya seiring misi universal, _amar ma’ruf nahi munkar dan rahmatan lil ‘alamin_,” tambahnya.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Kakanwil DIY Masmin Afif, segenap Majelis/Lembaga Tingkat Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah/Aisiyah DIY, Majelis Pendidikan Sasar dan Menengah serta Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinanan Wilyah Muhammadiyah, dan para Mudir Pesantren se-DIY.

 

Busyro: Tema Hari Santri Sejalan dengan Spirit Muhammadiyah

YOGYAKARTA(Jurnalislam.com)—Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas memaparkan bahwa tema Hari Santri Tahun 2022 yakni “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” sejalan dengan spirit yang selama ini ditumbuhkembangkan oleh Muhammadiyah, yaitu “Ta’awun (Berkolaborasi) Membangun Negeri”.

“PP Muhammadiyah berharap tema ini diharapkan tidak sekadar “slogan dan wacana”, tapi mari kita buktikan secara nyata. Tema ini masih perlu diaktualisasikan dalam bentuk amal sosial kemanusiaan yang secara nyata, sehingga martabat kemanusiaan bangsa Indonesia tetap terjaga, sekarang maupun yang akan datang,” ujarnya.

Untuk itulah, kata Busyro, salah satunya Muhammadiyah saat ini terus membangun beberapa budaya positif pesantren. Salah satu contohnya adalah budaya ramah santri seperti kebiasaan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.

“[Termasuk] menjauhi kekerasan verbal maupun non verbal, menjauhkan diri dari perbuatan perundungan, memberikan perlakuan dan layanan tanpa diskriminatif dan bernuansa SARA, melakukan pola pengasuhan yang zero kekerasan, menanamkan perilaku yang saling menghormati dan menghargai antara santri dengan santri, antara santri dengan pimpinan, ustadz ustadzah, pamong, musrif musrifah, dan warga setempat,” imbuhnya.

Santri Berperan Wujudkan Generasi Indonesia Emas 2045

YOGYAKARTA(Jurnalislam.com)–Wapres KH Ma’ruf Amin berbicara tentang generasi Indonesia emas di 2045 saat peringatan Hari Santri di Yogyakarta.

Adapun salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas tersebut, Wapres menekankan, para santri harus terus memakmurkan bumi Indonesia dengan menggiatkan perekonomiannya seperti melalui pertanian, perkebunan, pertambangan, dan kelautan. Oleh sebab itu, ia mengharapkan para santri disamping menguasai ilmu agama juga harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, agar mampu mengelola berbagai sumber daya alam yang ada di tanah air.

“Yang harus kita lakukan adalah bagaimana menggali dan mengelola sumber daya alam yang Allah berikan kepada kita. Kuncinya yaitu sumber daya manusia yang unggul, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan, Jl. Piyungan KM.2 Marangan Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (24/10/2022).

Lebih lanjut, selain mengharapkan para santri menjadi pemakmur bumi untuk mewujudkan Indonesia Emas, pada kesempatan ini Wapres juga mengharapkan para santri terus menjaga kesepakatan nasional yang ditanamkan oleh para pendiri bangsa.

“Karena negara ini didirikan berdasarkan kesepakatan nasional dari semua elemen bangsa, dan tokoh-tokoh santri ketika itu ikut mengambil bagian dalam (penyusunan) konstitusi negara kita,” ungkapnya.

 

Wapres Apresiasi Tokoh Muhammadiyah Sebagai Perintis NKRI

JAKARTA(Jurnalislam.com)–Pada peringatan Hari Santri,  Wapres KH Ma’ruf Amin berpesan kepada para santri untuk terus mempererat persatuan dan kesatuan antarwarga bangsa, khususnya menjelang Pemilu 2024.

“Selain kita menjaga kesepakatan nasional, supaya bangsa ini tidak terkoyak apalagi ketika kita akan menghadapi pemilu legislatif, pemilihan presiden, dan sebagainya, hendaknya kita tidak melupakan semangat kesepakatan nasional sebagai satu bangsa,” pinta Wapres.

“Berbeda [pilihan] tidak perlu terjadi permusuhan, sehingga merusak persatuan dan kesatuan nasional,” pungkasnya.

Sebelumnya, sejalan dengan Wapres, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengungkapkan bahwa para pejuang kemerdekaan dan perumus dasar negara Pancasila pada umumnya adalah komunitas santri.

“Kita mencatat Ki Bagus Hadikusumo dari Muhammadiyah, Abdul Kahar Muzakir dari Muhammadiyah, demikian juga Jenderal Besar TNI Soedirman adalah merupakan produk dari komunitas santri pada saat itu. Tokoh-tokoh inilah yang kemudian kita kenal sebagai tokoh-tokoh awal yang merintis dengan jiwa dan raganya sehingga terbentuk NKRI,” sebutnya.

 

Santri Diminta Teladani Ulama Pejuang Kemerdekaan Indonesia

YOGYAKARTA(Jurnalislam.com)– Kegigihan perjuangan kaum santri dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak pernah diragukan. Bahkan pemerintah memberikan penghargaan atas besarnya peran santri dalam mengawal lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan ditetapkannya Hari Santri pada setiap 22 Oktober yang didasari seruan resolusi jihad kaum santri untuk mempertahankan kemerdekaan pada 22 Oktober 1945.

Untuk itu, pada momentum Peringatan Hari Santri Nasional 2022, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengharapkan generasi santri saat ini untuk terus mewarisi semangat perjuangan para santri terdahulu, khususnya dengan ikut berjuang mewujudkan Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

“Kita harus mewarisi semangat perjuangan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa untuk membangun negara yang adil dan makmur, bahasa kita untuk membangun Indonesia maju dan sejahtera, yang kita proyeksikan, kita cita-citakan, bahwa tahun 2045 Indonesia menjadi Indonesia Emas,” tegas Wapres saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan, Jl. Piyungan KM.2 Marangan Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (24/10/2022).

Lebih lanjut, Wapres mencontohkan kiprah K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Ahmad Dahlan, dua tokoh santri yang semasa hidupnya tidak hanya gigih berjuang melawan penjajah, tetapi juga berhasil mendirikan organisasi besar yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

“Dua organisasi ini menurut saya adalah warisan yang sangat baik bagi keduanya, sebagai tempat kita mengabdikan diri, seperti yang kita hadiri ini, Muhammadiyah Boarding School, yang merupakan warisan dari pengaruh K.H. Ahmad Dahlan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, sambung Wapres, generasi santri saat ini harus terus meneladani para ulama dan santri terdahulu. Menurutnya, saat santri terdahulu berjuang memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan, maka santri saat ini adalah berjuang mewujudkan Indonesia Emas.

“Kalau mereka disebut sebagai mujahidin, pejuang-pejuang yang melahirkan kemerdekaan, maka kita juga harus menjadi mujahidin tentu dalam bentuk yang lain,” pesan Wapres.