TURKI (Jurnalislam.com) – NATO mengatakan pihaknya sangat mendukung anggota aliansi Turki menyusul serangan bom di Ankara, Rabu (17/02/2016), World Bulletin melaporkan Jumat (19/02/2016).
Tidak ada rencana untuk aksi militer di Suriah, tambahnya.
"NATO berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan Turki. Kami telah mendukung pertahanan udara Turki selama bertahun-tahun," kata seorang pejabat NATO.
Pejabat itu menambahkan: "aksi militer NATO di Suriah tidak ada dalam agenda."
Sebuah serangan teroris komunis – yang dilakukan bersama-sama oleh anggota YPG Suriah dan anggota PKK yang berbasis di Turki – menghantam kendaraan militer di pusat Ankara, menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 61 orang lainnya.
Turki, Arab Saudi dan negara-negara Eropa Barat tertentu ingin agar pasukan darat dikerahkan di Suriah, dimana Rusia telah memperburuk ketegangan di perbatasan Turki-Suriah.
Awal bulan ini, menteri pertahanan NATO memutuskan untuk mengintensifkan intelijen, pengawasan dan pengintaian di perbatasan Turki-Suriah.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sangat mengutuk serangan hari Rabu dan menyatakan belasungkawa kepada rakyat Turki.
"Tidak akan ada pembenaran untuk tindakan mengerikan seperti itu," kata Stoltenberg dalam sebuah pernyataan Rabu. "NATO dan Sekutu berdiri bahu-membahu dalam memerangi terorisme."
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam