Militer AS Akui Al Qaeda di Afghanistan Lebih Kuat dari Perkiraan Sebelumnya

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Seorang jenderal senior AS di Afghanistan baru-baru ini mengakui keyakinan lama militer dan intelijen AS bahwa al Qaeda hanya memiliki 50 sampai 100 pasukan di negara ini tidaklah benar, dan menyatakan jumlah tersebut harus direvisi. Sejak 2010, para pejabat AS menyatakan bahwa al Qaeda telah "hancur" di Afghanistan dan hanya mempertahankan kehadiran konsisten minimal 50 sampai 100 pasukan, lansir The Long War Journal, Rabu (13/04/2016).

Selama lebih dari enam tahun, The Long War Journal telah menganalisa bahwa perkiraan resmi kehadiran Al Qaeda di Afghanistan tersebut adalah salah, dan kelompok jihad al Qaeda tetap menjadi ancaman signifikan bagi AS dan sekutu sampai hari ini.

Militer AS mulai mengestimasi kehadiran Al Qaeda di Afghanistan pada awal April. Pekan lalu, Brigadir Jenderal Charles Cleveland, juru bicara Resolute Support, misi NATO di Afghanistan, mengatakan kepada The Washington Post bahwa al Qaeda telah menjalin hubungan dekat dengan Taliban dan menjadi kuat kembali di negeri ini.

Mayor Jenderal Jeff Buchanan, Wakil Kepala Staf Resolute Support, langsung membahas jejak al Qaeda di negara itu secara terbuka hari ini, dan memperingatkan bahwa perkiraan AS atas kekuatan Al Qaeda sebelumnya adalah salah.

"Jika Anda kembali ke tahun lalu, ada banyak perkiraan intel yang mengatakan bahwa di Afghanistan al Qaeda kemungkinan hanya memiliki 50 sampai 100 anggota, tetapi di satu kamp ini saja kami menemukan lebih dari 150," kata Buchanan kepada CNN.

Kamp yang dirujuk Buchanan terletak di distrik Shorabak di Kandahar. Pada bulan Oktober 2015, pasukan serang militer besar AS menemukan dua kubu al Qaeda di Shorabak. Satu kamp berukuran lebih dari 30 mil persegi, dan dilengkapi sejumlah besar senjata, amunisi, dan perlengkapan lainnya. Unit media Al Qaeda juga berbasis di sana.

Setelah serangan Shorabak, Jenderal John Campbell, yang kemudian menjabat komandan Resolute Support, mencatat bahwa para pejabat militer dan intelijen AS terkejut bahwa kamp seperti itu ternyata ada.

"Ini adalah tempat di mana Anda mungkin akan berpikir tidak akan ada AQ [al Qaeda]. Saya setuju dengan itu, "kata Campbell, menurut The Washington Post. "Ini benar-benar AQIS [al Qaeda anak benua India], dan mungkin merupakan fasilitas pelatihan jenis kamp terbesar yang telah kita lihat dalam perang 14 tahun ini."

Buchanan menambahkan keterkejutan Campbell bahwa al Qaeda benua India beroperasi di Afghanistan, meskipun terdapat fakta bahwa kelompok itu mengatakan saat pendiriannya bahwa Afghanistan adalah lokasi utama operasi mereka, dan bahwa mereka telah bersumpah setia kepada amir Taliban (imarah Islam Afghanistan). Dari laporan CNN:

    “Kamp pelatihan yang kini hancur – setelah diserang operasi panjang oleh pasukan khusus AS dan pasukan Afghanistan pada bulan Oktober – menunjukkan tingkat kecanggihan tinggi ditambah hubungannya dengan al Qaeda dan al Qaeda anak benua India," kata Buchanan.

    "Menemukan mereka di Afghanistan cukup meresahkan."

Setelah Shorabak, para pejabat AS sekarang memperkirakan bahwa jumlah pasukan inti al Qaeda mungkin mencapai lebih dari 300 di negara ini, "Namun jumlah itu belum termasuk fasilitator, pasukan pendukung dan simpatisan lainnya dalam jaringan mereka," CNN melaporkan.

 

Deddy | TLWJ | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses