MES Luncurkan Program Pengembangan Sektor Kuliner Halal Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo

MES Luncurkan Program Pengembangan Sektor Kuliner Halal Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo

SOLO(Jurnalislam.com)–Potensi pengembangan industri halal semakin besar dengan melihat jumlah pengeluaran muslim dunia atas makanan dan minuman halal yang terus meningkat. Menurut laporan Indonesia Halal Market 2021/2022, penduduk muslim dunia menghabiskan $1,9 triliun pada 2020 dengan sektor makanan dan minuman menempati posisi tertinggi yaitu senilai $1.185 miliar pada 2020.

Makin meningkatnya pertumbuhan industri halal ini dapat menjadi momentum dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah global.

Pembentukan ekosistem kuliner halal pada sebuah kawasan yang terintegrasi secara end to end dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk menguatkan eksistensi produk halal dalam negeri baik dari segi pendampingan pelaku usaha, peningkatan kualitas produksi, maupun pemasaran dengan cakupan konsumen yang lebih luas.

Salah satu daerah yang memiliki potensi besar adalah Kampung Kauman Solo. Sebagai destinasi wisata berbasis budaya dengan kekayaan dan warisan kuliner yang khas, Kampung Kauman Solo berpeluang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner halal prioritas.

Untuk mewujudkan hal itu, aktivitas pemberdayaan sangat penting dilakukan dengan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan kemitraan seluruh elemen terkait, mulai dari para pelaku usaha, pemerintah daerah setempat, lembaga pemberdayaan, lembaga keuangan syariah, hingga komunitas dalam suatu ekosistem halal value chain (HVC).

Menyadari hal tersebut, Masyarakat Ekonomi Syariah didukung oleh mitra-mitra strategis meluncurkan Program Pengembangan UMKM Sektor Kuliner Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo pada Jumat 11 Februari 2022 secara virtual.

Hadir menyampaikan sambutan dalam agenda tersebut, Wakil Menteri BUMN I yang juga merupakan Ketua VI Pengurus Pusat MES, Pahala Nugraha Mansury dan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Pahala dalam sambutannya menyampaikan ekonomi syariah merupakan sektor yang memiliki potensi yang sangat besar dengan nilai spanding mencapai $1,9 triliun dengan 60% diantaranya disumbang oleh pengeluaran makanan dan minuman. Hal ini juga senada dengan kontribusi sektor makanan dan minuman menyunbang 36,4% dari total PDB nasional. Untuk itu program ini sangat sejalan dengan kesempatan dan potensi yang ada

Pahala mengatakan bahwa Thailand sampai dengan saat ini bahkan mengklaim visi sebagai The World Halal Kitchens atau Dapur Halal Global dengan proyek kawasan

industri halal. Misalnya yang dilakukan di Songkla dan kota-kota kawasan wisata utama lainnya seperti Phuket dan Chiang Mai.

“Indonesia tentunya jangan sampai kalah dengan apa yang sudah dilakukan oleh Thailand, karena Indonesia seperti kita ketahui merupakan negara dengan jumlah populasi Muslim yang terbesar di dunia, sehingga tentunya itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia bagaimana kita nantinya bisa mencanangkan visi juga sebagai The World Halal Kitchens atau Dapur Halal Global,” ujar Pahala

Menurut Wamen BUMN ini, hal tersebut bisa dimulai dengan membangun ekosistem kuliner halal yang berada di Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah. Dirinya kemudian mendorong agar program ini dapat direplikasi di daerah atau kawasan yang memiliki potensi yang sama.

Adapun Gibran dalam sambutannya mengatakan bahwa Saat ini Kota Surakarta sedang mengembangkan potensi kawasan kuliner halal kampung Kauman Solo. Hal ini dalam rangka menjawab potensi sektor industri halal yang semakin besar setiap tahunnya.

“Pemerinta Kota Solo terus membangun citra Kota Surakarta sebagai destinasi wisata kuliner halal yang diharapkan dapat menambah nilai tambah dan daya saing produk lokal” jelas Gibran.

Lebih lanjut Gibran menekankan pentingnya penguatan kapasitas UMKM dalam pengemban kawasan kuliner halal. Menurutnya dengan masifnya UMKM akan meningkatkan persaingan antar pelaku usaha sehingga berdampak pada terciptanya iklim perekonomian daerah yang kompetitif.

Dirinya berharap agenda launching dan talkshow ini dapat menjadi wadah edukasi kepada masyarakat tentang wisata kuliner halal di Kampung Kauman Solo.

Dalam agenda ini setiap mitra strategis menyampaikan komitmennya untuk mendukung program pengembanga UMKM sektor kuliner melalui kontribusi konkret sesuai dengan tugas dan kapasitas masing-masing.

Peluncuran program ini dirangkai dengan agenda Talkshow Online dengan tema: “Membangun Ekonomi Syariah Sektor Riil Berbasis Kearifan Lokal” yang menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH Mastuki, Pengurus Pusat MES dan Ketua Pusat Studi Manajemen dan Bisnis Universitas Padjadjaran Yudi Ahmad Faisal, Direktur Retail Banking PT Bank Syariah Indonesia Kokok Alun Akbar, Direktur Keuangan, SDM, dan Umum PT Jamkrindo Syariah Endang Sri Winarni, Kepala LPH PT Surveyor Indonesia Afrinal Nazaruddin, Ketua Baznas Kota Solo Muhammad Qoyim, serta Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Solo Gunawan Setiawan.

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.