LAMPUNG(Jurnalislam.com)–KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2021-2026 pada Muktamar Ke-34 NU.
Keputusan tersebut diambil oleh sembilan anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) dan ditetapkan pada Sidang Pleno IV yang dipimpin oleh Ketua Prof M Nuh dan Sekretaris H Asrorun Niam Sholeh di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Kamis (23/12/2021) malam.
Dua tahun sebelum keterpilihan Kiai Miftach untuk kembali mengemban amanah tersebut, KH Maimoen Zubair mendoakan agar Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya itu melanjutkan kepemimpinannya sebagai Rais Aam PBNU.
Hal itu terungkap dalam sebuah video yang diunggah oleh santri kinasih Mbah Moen melalui akun Youtube-nya, Kanthongumur.
“Saya ingin muktamar yang akan datang milih kepada Kiai (Miftachul) Akhyar meneruskaan Rais apa? Nahdlatul Ulama, Rais Aam,” kata ulama yang akrab disapa Mbah Moen itu pada mauidloh hasanah akhir sanah Madrasah Ghozaliyyah Syafi’yyah (MGS) Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (11/4/2019) malam Jum’at bertepatan dengan tanggal 6 Sya’ban 1440 H sebagaimana ditulis Kanthongumur dalam status Facebook-nya pada Jumat (24/12/2021) pagi.
Dalam kesempatan tersebut, Mustasyar PBNU 2015-2019 itu mendoakan agar Kiai Miftach mendapatkan umur yang panjang untuk dapat meneruskan perjuangannya dalam memimpin NU ke depannya. “Saya doakan semoga Kiai (Miftachul) Akhyar diberikan umur panjang,” ujarnya
Mbah Maimoen menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang dapat menyatukan seluruh elemen bangsa Indonesia.
“NU ini yang bisa mempersatukan bangsa Indo… Indonesia,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah itu.
Kiai kelahiran 28 Oktober 1928 itu merupakan salah satu anggota Ahwa terpilih pada Muktamar Ke-33 NU Tahun 2015 di Jombang, Jawa Timur, bersama KH Ma’ruf Amin, KH Makhtum Hannan, KH Dimyathi Rois, KH Mas Subadar, KH Nawawi Abdul Jalil, KH Ali Akbar Marboen, KH Kholilur Rohman, dan TGH Turmudzi Badaruddin. Kiai Miftach juga terpilih sebagai salah satu anggota Ahwa pada Muktamar Ke-34 NU di Lampung bersama delapan kiai lain, yakni KH Dimyathi Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, KH Ali Akbar Marboen, KH Nurul Huda Djazuli, KH Anwar Manshur, TGH Turmudzi Badaruddin, dan KH Zainal Abidin.
sumber: nu.or.id