Lebih dari 100 Ribu Alami Gangguan Mental, Tentara Israel Bunuh Diri Usai Trauma di Gaza

Lebih dari 100 Ribu Alami Gangguan Mental, Tentara Israel Bunuh Diri Usai Trauma di Gaza

SAFAD (jurnalislam.com)- Seorang tentara cadangan Israel berusia 24 tahun dilaporkan bunuh diri setelah mengalami tekanan mental berat akibat menyaksikan langsung kengerian perang di Jalur Gaza. Media berbahasa Ibrani melaporkan insiden tersebut terjadi pada Ahad (6/7), dan korban telah diidentifikasi sebagai Daniel Edri.

Edri disebut mengalami gangguan psikologis serius setelah bertugas mengangkut jenazah tentara Israel yang tewas dalam pertempuran. Trauma yang ditimbulkan oleh pemandangan dan bau jenazah yang terus-menerus menghantui pikirannya membuat kondisinya semakin memburuk.

Jenazah Edri ditemukan di Hutan Biriya, dekat kota Safad. Menurut laporan, dua teman dekat Edri juga menjadi korban dalam serangan terhadap konser Nova pada tahun 2023, yang turut memperburuk kondisi mentalnya.

Ibunda Edri mengatakan bahwa putranya telah berjuang dengan tekanan emosional yang mendalam dan sempat meminta untuk dirawat di bangsal psikiatri sekitar seminggu sebelum kematiannya. Namun, ia hanya dimasukkan dalam daftar tunggu dan tidak segera mendapatkan perawatan.

“Ia berkata kepada saya bahwa ia selalu mencium bau jenazah dan terus melihatnya sepanjang waktu,” ujar sang ibu kepada media lokal, seraya meminta agar negara memberikan penghormatan layak berupa pemakaman militer untuk putranya yang hingga kini belum disetujui.

Kematian Edri menyoroti meningkatnya beban psikologis di kalangan masyarakat Israel akibat perang yang terus berlangsung di Gaza. Awal tahun ini, Oren Helman, kepala asosiasi Kesher yang membantu keluarga dengan anak berkebutuhan khusus, mengungkapkan bahwa lebih dari 100.000 warga Israel mengalami gangguan psikologis akibat dampak perang, dengan sekitar 67.000 kasus tercatat sejak 7 Oktober 2023.

Helman menyebut lonjakan masalah kesehatan mental ini sebagai akibat dari “kegagalan pemerintah” dalam menangani dampak konflik bersenjata terhadap warganya.

Perang Israel di Gaza sendiri telah menewaskan lebih dari 61.700 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan yang masif dan menyasar wilayah sipil, termasuk pemukiman, rumah sakit, serta sekolah, telah menuai kecaman internasional dan semakin banyak pihak yang menuding Israel melakukan genosida. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan