TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis, KH Nonop Hanafi menilai, kasus penolakan terhadap pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Ustadz Bachtiar Nasir di Garut dinilai akan menjadi energi bagi reuni alumni 212 pada Desember mendatang.
“Umat Islam menjadi lebih tertarik untuk hadir pada acara itu sehingga ini menjadi sebuah narasi bagi episentrum reuni 212 di Jakarta dan saya kira dentuman awalnya adalah dimulai dari Garut,” katanya kepada Jurniscom di Tasikmalaya, Jumat (10/11/2017) malam.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut serupa dengan tahun lalu ketika menjelang Aksi Bela Islam III atau aksi 212 di Monas.
“Ini persis seperti kisah pada waktu AB3 yang pada saat itu ada beban psikologis yang pada saat itu terus dihantamkan kepada umat Islam, tapi ternyata jumlah yang hadir pada saat itu melebihi dari yang diperkirakan,” paparnya.
Lebih lanjut, pimpinan rombongan jalan kaki Kafilah Ciamis pada Aksi 212 tahun lalu itu berharap, keberatan salah satu ormas Islam di Garut terhadap Ustadz Bachtiar Nasir akan mendorong bagi umat Islam untuk terus membangun ukhuwah Islamiyah.
“Ketika ada penolakan dari saudara-saudura kita di Garut terhadap UBN dan Shabri lubis, ini justru menjadi dentuman bagi umat Islam untuk terus bersatu padu dalam rangka membangun ukhuwah Islamiyah,” jelasnya.
“Andaipun ada kerikil-kerikil kecil diantara saudara muslim yang keberatan, itu hanyalah batu loncatan untuk kita untuk terus merangkul dan merangkul. Karena kita meyakini bahwa persatuan itu adalah satu ideal yang harus kita capai tetapi jalan untuk menempuhnya tentu banyak tantangan dan rintangan,” pungkasnya.