Jund al Aqsha Gunakan Drone untuk Jatuhkan Bom ke Pasukan Rezim Assad

Jund al Aqsha Gunakan Drone untuk Jatuhkan Bom ke Pasukan Rezim Assad

SURIAH (Jurnalislam.com)Jund al Aqsha, faksi Al Qaeda di Suriah, telah merilis sebuah video yang menunjukkan salah satu dronenya menjatuhkan bom ke posisi pasukan rezim Suriah di provinsi Hama, The Long War Journal melaporkan Sabtu (03/09/2016).

Selama tahun lalu, Al Qaeda dan afiliasinya telah semakin banyak menggunakan drone komersial dan teknologi serupa untuk merekam video. The Long War Journal sebelumnya telah mencatat bahwa, selain Jund al Aqsha, faksi-faksi jihad seperti Jabhah Nusrah (sekarang dikenal sebagai Jabhat Fath al yham), Partai Turkistan Islam yang berafiliasi Al Qaeda, Dewan Syura Mujahidin di Derna dan beberapa kelompok lain telah menggunakan drone untuk merekam beberapa pertempuran.

Rekaman dari atas kepala dapat memberikan tampilan yang dramatis saat meliput pertempuran. Para jihadis juga menggunakan drone untuk tujuan pengamatan, karena bisa mendapatkan perspektif yang lebih baik dari target penyerangan.

Jund al Aqsha memainkan peran utama dalam serangan oposisi di Hama. Jund al Aqsha memulai operasi dengan mengirimkan sepasang pejuang syahid terhadap posisi rezim Suriah pada akhir Agustus. Pada hari-hari berikutnya, Jund al Aqsha melaporkan merebut berbagai pos pemeriksaan dan kota-kota rezim.

Sebuah peta yang diposting di pakan Twitter Jund al Aqsha (dan dilihat di bawah) menyajikan informasi terbaru tentang pertempuran di provinsi Hama. Faksi-faksi lain juga ambil bagian dalam operasi Hama.

16-09-01-Map-of-fighting-in-Hama-768x462

Jund al Aqsa tetap setia kepada pemimpin senior al Qaeda dan mendukung peluncuran Jabhah Nusrah sebagai Jabhat Fath al Syam (Pasukan Penaklukan Syam).

Dalam pernyataan dengan kalimat yang disusun hati-hati dan dirilis pada 31 Juli, anggota Jund al Aqsha mengatakan mereka optimis dengan “nama baru,” atau penampilan baru Al Nusrah. Menurut penulis laporan ini, amir dan ulama Al Qaeda dengan hati-hati membahas perubahan ini, menentukan bahwa itu memiliki kepentingan terbaik bagi jihadis dan jihad di Suriah. Begitu memutuskan, pasukan Jund al Aqsha mengatakan, pemimpin Al Qaeda ini telah sekali lagi membuktikan “pengorbanan” mereka dalam melayani umat (masyarakat di seluruh dunia Muslim). Jihadis “bisa menggunakan nama apapun” yang mereka inginkan, pernyataan itu melanjutkan, selama mereka tetap setia pada prinsip-prinsip “generasi pertama mujahidin” dan mengikuti “metodologi” Nabi Muhammad Saw.

Kepemimpinan Jund al Aqsha menulis bahwa mereka berharap kelahiran kembali Jabah Nusrah sebagai Jabhat Fath al Syam akan mengarah pada penciptaan “otoritas Islam” baru yang diatur menurut hukum syariah, melindungi kehidupan masyarakat Muslim, namun tetap benar-benar “mandiri.” Kelompok al Qaeda tidak mengatakan bahwa Jabhat Fath al Sham adalah bentuk pemerintahan itu sendiri, melainkan bahwa mudah-mudahan akan menjadi “awal” terciptanya sebuah pemerintahan Islam.

Bagikan