Jerman Musnahkan Senjata Kimia Rezim Suriah

BERLIN (Jurnalislam.com) – Jerman telah menghancurkan 370 ton senjata kimia Suriah, Kementerian Luar Negeri negara itu mengumumkan Senin (04/05/2015).

"Sebuah kerjasama internasional yang luar biasa telah memungkinkan kita untuk pertama kalinya mengamankan senjata kimia arsenal rezim Suriah yang terungkap pada 2013, kemudian dengan aman mengangkut mereka ke luar negeri dan saat ini bersiap untuk dihancurkan," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Bahan beracun, yang sudah dinetralkan diatas kapal US "MV Cape Ray" dengan perlengkapan khusus di Mediterania pada bulan Juli dan Agustus 2014, telah dibawa ke Munster di barat laut Jerman September lalu untuk proses pembakaran akhir.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan bahwa penghancuran akhir bahan kimia tersebut dilakukan pada 30 April di GEKA, sebuah perusahaan milik negara yang bertanggung jawab untuk membuang agen senjata kimia.

Para ahli dari Organisasi Antarpemerintah untuk Pelarangan Senjata Kimia (Intergovernmental Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons) memantau proses penghancuran.

Sekitar 98 persen dari stockpile senjata kimia Suriah telah hancur, sedangkan rezim Presiden Bashar al-Assad harus sepenuhnya menyatakan dan menghancurkan seluruh program yang tersisa yang masih menjadi perhatian bagi masyarakat internasional.

Bulan lalu, Jerman dan mitra G7 terus mengecam penggunaan senjata kimia di Suriah terhadap warga sipil.

"Kami mengutuk dalam istilah terkuat penggunaan gas klorin secara terus menerus sebagai senjata kimia oleh rezim Assad," kata para menteri luar negeri Negara G7 dalam sebuah pernyataan bersama pada tanggal 15 April, setelah pertemuan mereka di kota Jerman utara Lubeck.

"Penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata kimia di Suriah melanggar Konvensi Senjata Kimia serta Resolusi DK PBB 2118 dan 2209. Kami tetap bersatu dalam tekad kami untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas tindakan tidak manusiawi seperti itu," kata menteri.

Pada 2013, penggunaan senjata kimia di Suriah mengejutkan dunia.

Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menghilangkan senjata kimia Suriah setelah pasukan yang setia kepada rezim Syiah  Assad diduga menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam serangan gas sarin di pinggiran kota Damaskus pada bulan Agustus tahun itu.

Pada bulan Juli 2014, Suriah menyatakan senjata kimia yang dimuat ke "MV Cape Ray" ternyata menjadi limbah melalui hidrolisis – sebuah proses di mana air digunakan untuk memecah ikatan kimia dalam suatu zat.

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses